Tetap Waspada, Potensi Angin Kencang Masih Terjadi di Pandeglang

Ilustrasi angin kencang.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Cuaca ekstrem berupa angin kencang disertai intensitas hujan lebat masih berpotensi terjadi di Kabupaten Pandeglang. Sebelumnya, angin kencang sendiri telah menelan korban, tepatnya 1 orang meninggal dunia di Kecamatan Carita.

 

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Serang, Rofiqoh mengatakan, berdasarkan pantauan, fenomena ini terjadi akibat adanya daerah konvergensi atau daerah pertemuan angin yang memicu naiknya kecepatan angin tepatnya di sebelah barat daya Banten.

 

“Untuk prediksi potensi cuaca ekstrem sendiri memang beberapa hari kedepan masih berpotensi ya, dua sampai tiga hari kedepan masih ada kemungkinan untuk prediksi dari musim hujan sendiri kan memang saat ini masih memasuki masa puncak musim hujan,” ujar dia, Jumat (11/02).

 

Cuaca ektrem ini, kata dia, berpotensi terjadinya bencana seperti angin kencang, gelombang tinggi, hujan lebat disertai petir. Berdasarkan prediksi, puncak musim hujan sendiri akan terjadi sampai dengan bulan Maret 2022.

 

“Untuk bulan Februari hingga Maret memang di Provinsi Banten masih berada di musim penghujan, kemudian di awal Februari ini memang masih berada di puncak musim hujan. Nah kemudian nanti pada saat bulan Maret itu untuk intensitas curah hujan sendiri akan mulai berkurang selanjutnya akan memasuki masa transisi memasuki masa perpindahan dari musim hujan menuju musim kemarau,” terangnya.

 

Masyarakat diimbau tetap waspada akan terjadinya bencana akibat fenomena ini seperti pohon tumbang, banjir rob sampai dengan tanah longsor.

 

Baca: 2.000 Tenaga Honorer di Pandeglang Lulus Seleksi P3K

 

Baca: Jabatan Esselon III dan IV di Pemkab Pandeglang Kini Sudah Terisi

 

Sebelumnya, sebuah rumah warga tertimpa pohon tumbang hingga menewaskan salah satu penghuni rumah. Peristiwa ini terjadi di Kampung Kubang, Desa Pejamben, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Rabu (09/02/2022) sekira pukul 17.30 WIB.

 

Akibat bencana tersebut, salah seorang penghuni rumah bernama Uti, meninggal dunia di lokasi. Saat kejadian, seluruh penghuni rumah sedang berada di dalam rumah.

 

Kepala Desa Pejamben, Kecamatan Carita, Juned mengungkapkan, pohon tumbang yang menimpa satu rumah warganya terjadi saat ada angin kencang dan hujan lebat.

 

“Iya benar, satu warga kami meninggal dunia akibat rumahnya tertimpa pohon kelapa saat terjadi angin kencang dan hujan kemarin,” kata dia seperti dikutip bantenhits.com. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.