Waspada! Pandeglang Diguncang Gempa 2 Kali, Ini Kata BMKG

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi, di kantor Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Rabu (16/11/2022).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Tangerang, Suwardi mengatakan, gempa yang terjadi di Sumur dan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten pada Rabu (16/11/2022) dini hari merupakan gempa yang diakibatkan dari pergeseran lempeng Ujung Kulon.

 

“Itu pusat gempanya ada di ujung kulon. Dampaknya bisa terasa sampai sini, bisa II MMI III MMI. Masyarakat ya mungkin karena terjadinya malam jam setengah 1 mungkin ada yang terlelap tapi yang masih terbangun akan terasa sekali,” kata dia, ditemui usai menyampaikan materi dalam rapat persiapan dan finalisasi kegiatan gladi kesiapsiagaan bencana tsunami yang digelar BPBD Banten di aula Kantor Kecamatan Labuan, Rabu (16/11).

 

Untuk diketahui, gempa bermagnitudo (M) 4.9 terjadi di Sumur, Banten. Pusat gempa berada di darat 22 km Barat Daya Sumur. Dalam akun twitter @infoBMKG, gempa terjadi Rabu (16/11/2022) pukul 00.21 WIB. Titik koordinat gempa berada di 6.84 lintang selatan (LS) dan 105.49 bujur timur (BT).

 

Gempa ini dirasakan dengan skala MMI II-III Labuan, II - III Panimbang, II - III Cikaju, II - III Rangkasbitung, II - III Banjarsari, dan II-III Bayah. Skala MMI II artinya getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Sedangkan skala MMI III yakni getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.

 

Selain itu gempa susulan M 3.0 juga terjadi pada pukul 00.43 WIB. Titik koordinat gempa berada di 6.32 LS dan 105.61 BT 25 km Barat Laut Labuan-Banten dengan kedalaman 171 Km.

 

Baca: Siap-siap, BPBD Banten Akan Gelar Simulasi Bencana Tsunami di Labuan

 

Baca: Gebyar Hari Koperasi di Pandeglang, Bupati Harap Masyarakat Mandiri dan Sejahtera

 

Acara rapat persiapan dan finalisasi kegiatan gladi kesiapsiagaan bencana tsunami di aula Kantor Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Rabu (16/11/2022).
Ia menuturkan, potensi gempa bumi di wilayah Kabupaten Pandeglang bisa diakibatkan oleh 2 hal, diantaranya dari megathrust dan dari lempeng ujung kulon.

 

“Kalau di Labuan potensi dampak yang terjadi gempa bumi dan tsunami itu ada dua, megathrust itu 8,7 (magnitudo) terus yang selat sunda sesar lempeng ujung kulon itu 7,2. Jadi kalau ini sampai terjadi itu paling enggak untuk mitigasi dari wilayah kabupaten Pandeglang dan khususnya untuk Labuan ini bisa diantisipasi,” ujarnya.

 

Hal yang dapat diantisipasi oleh masyarakat, lanjutnya, diantaranya dengan mencari info jalur evakuasi dan tempat aman, mengetahui info siaga bencana, latihan evakuasi dan selalu waspada dengan kondisi tempat tinggalnya.

 

“Masyarakat sendiri harus mulai aware dengan bencana bahwa saya hidup di lingkungan bencana. Harus mulai menyiapkan tata kelola ruangannya, tata kelola rumahnya, saya harus bangun rumah yang kaya apa. Oh saya nih di kawasan merah yang di pinggir pantai sekali nanti kalau terjadi bencana saya kena, ya jangan dibangun disitu,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.