28 Mei, 384 Jemaah Haji Pandeglang Akan Diberangkatkan pada Gelombang Pertama

Ilustrasi ibadah haji.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 384 jemaah haji asal Kabupaten Pandeglang, Banten, yang masuk dalam kloter 16, akan diberangkatkan pada gelombang pertama. Ratusan jemaah ini akan dilepas di pendopo Pandeglang pada Minggu 23 Mei 2023, pukul 02.30 WIB.

 

“Jemaah yang akan diberangkatkan sejumlah 384 jemaah dan ditambah dengan petugas yaitu PPIH kloter, terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah, dokter, perawat dan PHD itu berjumlah 393 jemaah. Malam minggu tanggal 28 (Mei) akan dilepas oleh ibu Bupati pada pukul 02.30 WIB di pendopo,” kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Kemenag Pandeglang, M. Mucholid.

 

Ia menerangkan, jumlah calon jemaah haji Pandeglang pada tahun 2023 sebanyak 1.253 jemaah yang terbagi dalam 4 kloter. Kuota sebanyak itu mengalami penambahan dibanding periode sebelumnya sebanyak 1.179 jemaah. Jumlah kuota haji ini, lanjutnya, sudah termasuk tambahan kuota dari Pemerintah Arab Saudi.

 

Dikatakannya, para calon jemaah haji saat ini sedang mempersiapkan untuk keberangkatan haji. Kemenag Pandeglang, lanjutnya, juga sudah melakukan rapat koordinasi.

 

Baca: Kuota Jemaah Haji Pandeglang Capai 1.253, Terdiri dari 4 Kloter

 

Baca: KPU RI Lantik 7 Anggota KPU Banten, 2 Anggota dari Pandeglang

 

Ia menerangkan, terdapat empat orang jemaah asal Pandeglang yang dipastikan gagal berangkat haji tahun ini. Padahal, keempatnya telah melunasi biaya haji. Namun karena sakit dan alasan lainnya, mereka menunda keberangkatan haji tahun ini.

 

“Jadi kita ada empat jemaah yang sudah melunasi dan berhak berangkat tahun ini, yang dokumennya sudah selesai dan lainnya sudah selesai, itu ada empat jemaah. Dengan alasan sakit dan alasan lain-lain, jadi ada empat jemaah yang sudah melapor ke kita dengan alasan tunda. Jadi nanti yang empat itu masuk ke tahun berikutnya,” bebernya.

 

Pihaknya mengimbau, para calon jemaah haji untuk senantiasa menjaga kesehatan. Pasalnya, haji merupakan ibadah fisik. Selain itu, para jemaah diimbau untuk memperbanyak minum air selama disana, mengingat cuaca di Tanah Suci diperkirakan lebih panas.

 

“Saran kita haus tidak haus harus selalu banyak minum. Jadi apalagi dalam perjalanan dari Maktab atau dari hotel ke Masjidil Haram, kerasa tidak haus juga harus diperbanyak minum karena cuacanya informasinya panas ya, jadi minum itu jangan nunggu haus,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.