Anggota DPRD Pandeglang Sri Widayanti Siap Lanjutkan Aspirasi Warga di Pemilu 2024

Anggota DPRD Pandeglang, Sri Widayanti.

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pandeglang dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Sri Widayanti mengatakan, dirinya siap mencalonkan kembali dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024. Menurut dia, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum tuntas.

 

“Insha Allah untuk 2024 nanti saya mencalonkan kembali ya dengan buktinya kemarin kita sama-sama mendaftarkan tanggal 13 (Mei) itu kita daftar bareng se Indonesia di KPU,” kata dia saat ditemui usai acara Halal Bihalal dan pengukuhan ranting Nahdlatul Ulama (NU) Labuan, Minggu (22/05).

 

Menurut wanita yang menjabat sebagai Ketua Muslimat NU Kecamatan Labuan ini, usulan atau aspirasi dari masyarakat masih banyak yang belum terealisasi, khususnya di Daerah Pemilihan (Dapil) Pandeglang 5, baik itu dari sektor infrastruktur, kesehatan, maupun pendidikan.

 

“Kalau PR saya karena ini saya masih di akhir-akhir periode (DPRD Pandeglang) ya, otomatis kalau PR itu saya tuh nginget pokir (pokok pikiran) saya, terutama untuk infrastruktur terus untuk kesehatan dan pendidikan. Saya rasa itu yang sangat penting sekali,” ucapnya.

 

Baca: Sejumlah Perangkat Desa di Pandeglang Mundur, Ingin Jadi Bacaleg pada Pemilu 2024

 

Baca: Bupati Pandeglang Ikut Pungut Sampah di Teluk, Sebut Harus Duduk Bareng Atasi Permasalahan

 

Saat ini, ia merupakan anggota Komisi IV DPRD Pandeglang. Selama menjabat sejak tahun 2019 sampai kini, lanjutnya, banyak hal yang ia temukan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 melanda di awal tahun 2020.

 

“Komisi yang membidangi pendidikan, kesehatan, pariwisata, sosial, pokoknya istilahnya komisi yang penuh dengan air mata, ketika ada bencana lapornya ke komisi empat nanti terkoneksi dengan dinas-dinas terkait. Seperti pendidikan juga banyak keluhan-keluhan masih ya,” terangnya.

 

Ia mencontohkan, masih ada Sekolah Dasar (SD) di Desa Rancatereup, Kecamatan Labuan, yang belum memiliki fasilitas toilet yang memadai.

 

“Jadi bayangkan ketika anak-anak itu gak mungkin dari pagi sampai rumah gak pipis, kalau pipis mereka dimana gitu. Buat saya hal-hal kaya gitu walaupun kecil mungkin buat orang lain gak seberapa, tapi buat saya itu penting sekali, itu bagian dari pendidikan. Berarti kebayang kan kualitas pendidikan kita seperti apa, jadi belum menyeluruh belum merata, yang memang kecil-kecil itu mungkin tugas kita di dapil lima ini masih banyak PR-nya,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.