Mengenal “Seni Ubrug” di Pandeglang
Kata
Ubrug memang bagi sebagian orang sangat asing ditelinga. Ubrug di
Pandeglang dikenal sebagai kesenian tradisional rakyat yang semakin hari
semakin dilupakan oleh penggemarnya. Istilah UBRUG berasal dari bahasa
Sunda ‘sagebrugan’ yang berarti campur aduk dalam satu lokasi.
Ini memang menggambarkan unsur-unsur kesenian yang memasyarakat.
Pertunjukan ubrug sederhana dan bisa dilakukan di mana saja, bahkan tak
jarang seniman ubrug bisa pentas tanpa dekorasi dan panggung. Mereka
bisa pentas di tanah lapang dengan arena pertunjukan berbentuk tapal
kuda, penonton mengelilingi tempat permainan. sehingga penonton bisa
menyaksikannya dari berbagi sudut. Kedekatan antara pemain dengan
penonton ini memungkinkan pertunjukkan menjadi semakin menarik dan
terlihat memasyarakat.
Beruntung saya dapat menyaksikan
penampilan Seni Ubrug yang sudah langka ini. Lingkung Seni Tiga Saderek
adalah satu Group Kesenian Ubrug di Daerah Panimbang yang tetap
bertahan hingga kini. Group yang dipimpin oleh Mr.Kobet ini, menampilkan
sinden dan penarinya dengan pakaian agak sedikit “menor” dan gerakan
yang sedikit menggoda penonton. Uniknya, menurut Kobet, group ini
ternyata terdiri dari beberapa orang yang punya profesi lain. “Personil
kami, kalau sedang tidak ada job atau mentas, mereka adalah petani
biasa, ada juga yang berprofesi nelayan bahkan ada pula yang berprofesi
sebagai tukang becak” ujarnya.
Tetapi
ketika mereka sedang mentas, profesi yang mereka geluti setiap hari
tidak tampak. “Kesenian rakyat ini sudah ada di Banten sebelum tahun
1918, biasanya kesenian ini dipentaskan pada acara-acara hajatan. Hingga
kini belum ada catatan resmi tentang pencipta dan tahun awal
kemunculan kesenian ubrug di Banten” jelas kobet.
Kesenian ini biasanya diselingi oleh
dialog dan akting dari para pemainnya yang kadang membuat penonton
tertawa, kesenian ini diiringi oleh seperangkat alat musik seperti
gendang, kulanter, kempul, gong angkeb, rebab, kenong, kecrek, dan
ketuk. Selain itu, lakon-lakon yang dipertunjukkan dalam ubrug juga bisa
menjadi saran penyampai pesan-pesan bijak sesuai dengan kejadian yang
ada di masyarakat.
Kesenian yang hingga kini masih ada di
sejumlah daerah di Banten ini, masih tetap menjadi sarana hiburan bagi
sebagian masyarakat, terutama didaerah-daerah pesisir di Banten.
Kesenian ini juga secara sosial, merupakan potret kesenian masyarakat
yang dapat menjadi alat pemersatu.
Tidak ada komentar