UNMA Gelar Seminar Radikalisme

Pandeglang - Masyarakat diminta untuk mewaspadai gerakan radikalisme berkedok dengan agama. Gerakan seperti ini, dinilai bisa memicu terjadinya konflik SARA. Adanya perpecahan diantara umat beragama, tidak diinginkan karena Islam mengenal adanya toleransi.

Hal itu dikemukakan Sekretaris Kantor Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kabupaten Pandeglang Bambang Yulenin Trimanto, dalam acara Seminar Nasional tentang Potensi Gerakan Islam Radikal Di Banten dan Upaya Pencegahannya, yang digagas oleh Banten Empowering Center (BEC) di aula F-KIP UNMA, Kamis (27/06/2013).

Bambang menegaskan, saling menghargai dan toleransi beragama, harus dijunjung tinggi. Oleh karena itu, sebagai umat Islam jangan mau diadu domba oleh gerakan radikal yang mengatasnamakan agama.

Sementara itu, Sekjen Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PBMA) Oke Setiadi mengatakan, untuk menangkal gerakan radikalisme, umat Islam harus memperluas wawasan tentang ajaran agama Islam. Umat Islam juga diharapkan bisa meningkatkan kecintaannya terhadap sesama.

Seminar nasional ini diikuti sekitar 150 peserta yang terdiri dari Mahasiswa, masyarakat, ibu-ibu majelis taklim dan kalangan lainnya hadir memadati aula F-KIP UNMA, dan di sesi terakhir juga diagendakan dialog atau tanya-jawab antara pemateri dengan peserta seminar. (Mudofar/937)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.