Proyek Betonisasi Dinilai Lamban
Pandeglang - Sejumlah kalangan di Pandeglang menilai proses pengerjaan proyek jalan betonisasi Cipacung-Saketi lamban. Buktinya, hingga kini pembangunan jalan berstatus jalan nasional yang anggarannya senilai ratusan juta dari APBN itu belum juga selesai, dan bahkan sempat terhenti, sehingga dampaknya sangat dirasakan oleh masyarakat.
Salah seorang aktivis di Pandeglang, Aang Kunaefi, menilai proses pembangunan jalan Saketi-Cipacung lamban, karena sudah hampir beberapa bulan pengerjaannya belum juga selesai. Menurutnya, bila mengacu pada kontrak seharusnya pembangunan jalan itu sudah waktunya selesai.
Namun, faktanya proses penyelesaian pembangunan terkesan tersendat-sendat, sehingga ini menimbulkan dampak yang buruk bagi aktivitas perekonomian masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga bisa mengevaluasi hasil pekerjaan proyek tersebut. Sebab, disinyalir hasil pekerjaan tidak maksimal, dimana ada beberapa jalan betonisasi yang sudah dikerjakan mengalami kerusakan.
Sementara berdasarkan pemantauan, antiran kendaraan yang terjebak kemacetan di jalur itu masih tetap terjadi. Kemacetan itu terjadi, disinyalir akibat ketidakhadiran petugas pengatur jalan dadakan, sebab proses pengerjaan sudah tidak tampak terlihat, namun ironisnya kemacetan yang bisa mencapai belasan Kilometer masih saja terjadi. (Mudofar/937)
Salah seorang aktivis di Pandeglang, Aang Kunaefi, menilai proses pembangunan jalan Saketi-Cipacung lamban, karena sudah hampir beberapa bulan pengerjaannya belum juga selesai. Menurutnya, bila mengacu pada kontrak seharusnya pembangunan jalan itu sudah waktunya selesai.
Namun, faktanya proses penyelesaian pembangunan terkesan tersendat-sendat, sehingga ini menimbulkan dampak yang buruk bagi aktivitas perekonomian masyarakat.
Selain itu, pemerintah juga bisa mengevaluasi hasil pekerjaan proyek tersebut. Sebab, disinyalir hasil pekerjaan tidak maksimal, dimana ada beberapa jalan betonisasi yang sudah dikerjakan mengalami kerusakan.
Sementara berdasarkan pemantauan, antiran kendaraan yang terjebak kemacetan di jalur itu masih tetap terjadi. Kemacetan itu terjadi, disinyalir akibat ketidakhadiran petugas pengatur jalan dadakan, sebab proses pengerjaan sudah tidak tampak terlihat, namun ironisnya kemacetan yang bisa mencapai belasan Kilometer masih saja terjadi. (Mudofar/937)
Tidak ada komentar