Jelang Libur Akhir Tahun, Reservasi Hotel di Carita Masih Nol Persen
Pelaku wisata Carita, Teja Heriana. |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Hampir satu tahun pasca diterjang musibah tsunami akhir tahun 2018 lalu, kondisi
hotel di kawasan wisata Carita, Pandeglang, Banten, masih belum pulih dan sepi
pengunjung. Bahkan menjelang liburan akhir tahun, reservasi atau pesanan hotel
di Carita masih nol persen.
Salah satu pelaku wisata di Carita, Teja Heriana mengaku,
kondisi sepinya tamu hotel sudah dirasakan sejak pesisir pantai Selat Sunda
dihantam tsunami. Kondisi tersebut, kata dia, membuat para pelaku wisata di
Carita kini merasa pesimis.
“Jadi harapannya menipis untuk pariwisata itu bisa paling nggak seperti masa lalu, tahun-tahun
lalu. Itu sulit berharap sampai seperti itu. Reservasi atau pesanan ini kita
belum ada tanda-tanda pesanan itu ada gitu kan. Sebetulnya kalau seperti masa
lalu, tahun-tahun lalu, itu paling nggak
tiga puluh persen udah ada reservasi masuk untuk tahun baru, tapi sekarang nol
persen,” katanya kepada Krakatau Radio, Selasa (12/11).
Ia menambahkan, kunjungan wisatawan bukan hanya menurun dari
pesanan hotel saja, namun kunjungan ke pantai terbuka juga menurun drastis.
Bahkan kondisi tersebut kata dia, membuat masyarakat yang biasanya mengais
rezeki di pantai, kini sudah tidak dilakukan.
“Menurun jauh, kalau kita lihat fakta di lapangan kan bisa
dilihat pedagang di jalan aja mulai kosong. Biasanya mereka buka tenda ini udah
gak lagi. Terus orang mulai pesimis untuk gambling
hari ini saya ke pantai lah tapi nyatanya penghasilan nol. Mereka mulai
memikirkan mendingan ngojek atau jadi upah harian misalkan di desa lagi ada
proyek apa, mendingan kerja di desa dengan DD (Dana Desa) itu kan dapat uang,”
paparnya.
Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan dan tidak ada
tindakan dari pemerintah daerah, Teja merasa pesimis angka kunjungan wisatawan di
momen libur akhir tahun nanti akan dipadati pengunjung.
“Kalau saya lihat sulit banyak faktor yang mendukung itu sulit
karena ukurannya frekuensi tamu memang nggak ada terus reservasi yang masuk ke
hotel pun nggak ada belum ada itu ukurannya seperti itu, jadi pesimis tahun
baru itu bisa paling nggak lima puluh persen dari tahun yang lalu juga kita gak
berharap,” ujarnya.
Pemilik cottages Carita Baka Baka ini berharap, agar
pemerintah daerah dan stakeholder terkait mampu melihat kondisi nyata di
lapangan dan melakukan pendekatan dan berdiskusi dengan pelaku wisata dan
masyarakat yang mencari rezeki di pantai agar menginventarisir apa saja kendala
dan masalah yang ada, sehingga memuculkan harapan baru untuk membangkitkan
sektor pariwisata.
“Kita gak banyak berharap lagi dari pemerintah daerah karena mindset nya beda. Mereka gak tahu apa
yang dipikirin, dinas terkaitnya apa yang dipikirkan apa yang dikerjain kita
juga belum tahu. Tapi kita berharap paling nggak
ada diskusi intensif, rutin ke kita lah sama stakeholder pariwisata, apa
masalahnya. Walaupun masalah itu gak dipecahkan juga gak apa-apa, jadi obrolan
kosong gak apa-apa, tapi paling nggak
ada usaha untuk saling mengenal, kemudian saling mengoreksi saling memberikan
saran. Mudah-mudahan ada kesimpulan ada titik temu ada harapan yang muncul dari
pertemuan tersebut. Kan mereka juga punya SPJ ini kalau datang ke kita,” terang
dia panjang lebar. (Mudofar)
Tidak ada komentar