Rumah Warga di Cikeusik Roboh, Warga Gotong Royong Bangun Kembali

Rumah roboh milik warga di Kampung Cikeusik RT 03/05, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang.

KRAKATAURADIO.COM, CIKEUSIK - Rumah milik seorang ibu muda di Kampung Cikeusik RT 003 RW 005, Desa Cikeusik, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, ambruk rata dengan tanah. Diduga rumah tersebut sudah dalam kondisi rapuh.

 

Ketua Forum Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, rumah tersebut dihuni Ayu (22) bersama satu orang anaknya. Peristiwa ini terjadi pada Selasa (24/10/2023) sekira pukul 11.00 WIB.

 

Pihaknya telah mendatangi lokasi dan menyalurkan bantuan. Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut. Ia menyebut faktor robohnya rumah karena sudah tua.

 

“Untuk respon cepat KSB mewakili pemerintah kabupaten Pandeglang sudah langsung ke lokasi memberikan bantuan kepada keluarga korban rumah ambruk itu berupa sembako, kemudian family kit, perlengkapan mandi dan lain-lain. Jadi faktor utamanya itu karena rumahnya sudah tua jadi sudah rapuh dan ambruk,” kata dia.

 

Ia menerangkan, saat rumah ambruk korban tengah berada di rumah tetangganya. Ketika itu, saksi bernama Nursatio melihat rumah korban roboh. Ia pun langsung memberi tahu korban.

 

Baca: Ratusan Poktan di Pandeglang Terima Bantuan Alsintan dan Ternak

 

Baca: Jelang Masa Kampanye Pemilu 2024, KPU Pandeglang Mulai Susun Rancangan

 

Menurut dia, ambruknya rumah korban karena kondisinya sudah tua dan rapuh serta masuk kategori tidak layak huni. Warga pun bergotong royong membangun kembali rumah tersebut.

 

“Jadi rumah itu pas ambruk juga sudah langsung hari ini dilakukan pendirian kembali karena memang rumah itu rumah bilik, mayoritas dari kayu. Nah KSB dengan masyarakat langsung melakukan pembangunan rumah kembali dengan peralatan yang ada, dan sekarang sudah berdiri lagi,” ungkap dia.

 

Bahan material dari pembangunan rumah sendiri dibantu oleh warga sekitar yang peduli.

 

“Kerja bakti dengan peralatan yang ada. Adapun kekurangan peralatan itu dibantu dari masyarakat, yang punya kayu, punya bambu. Jadi rumah itu sudah berdiri kembali dan sudah layak diisi kembali oleh si pemilik,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.