Tahun 2023, Angka Kecelakaan Menurun Tapi Korban Meninggal Meningkat

Ilustrasi kecelakaan.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Angka kasus kecelakaan di wilayah hukum Polres Pandeglang pada tahun 2023 ini mengalami penurunan. Namun begitu, terjadi peningkatan dari sisi jumlah korban jiwa.

 

Kasat Lantas Polres Pandeglang, AKP Made Hendra Kusumanata mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, tercatat dari bulan Januari hingga November 2023, sudah ada 108 kasus kecelakaan. Sementara di periode yang sama tahun 2022, jumlahnya mencapai 123 kasus atau terdapat penurunan angka kecelakaan sebesar 13 persen.

 

Sementara untuk jumlah korban jiwa sampai dengan November 2023, sudah 88 orang dinyatakan meninggal dunia, 6 luka berat dan 95 mengalami luka ringan. Adapun di tahun 2022, tercatat 80 orang meninggal dunia, 5 orang luka berat dan 122 orang mengalami luka ringan.

 

Ia menyebut, faktor terbesar dari angka kecelakaan ini disebabkan human error atau kelalaian dari pengendara itu sendiri.

 

“Kalau saya lihat sih sekitar 70 persen ke atas lebih ke human error dan sisanya faktor kendaraan dan jalan. Karena kita tahu kan Pandeglang curah hujan cukup tinggi juga,” kata dia.

 

Dia menjelaskan, banyaknya angka meninggal dunia dalam kecelakaan lalulintas ini karena pengendara tidak melengkapi diri mereka dengan kelengkapan berkendara yang lengkap salah satunya dengan menggunakan helm bagi pengendara roda dua.

 

“Karena dia (korban) tidak dilengkapi dengan kelengkapan berkendara. Dari beberapa kejadian yang kami sudah tangani rata-rata pengendara roda dua tidak menggunakan helm sehingga pada saat terjadi benturan yang awalnya hanya harusnya luka lecet saja atau paling parah patah ternyata jadi meninggal dunia karena benturan di kepala yang keras,” terangnya.

 

Baca: Tahun 2023, Angka Kecelakaan Menurun Tapi Korban Meninggal Meningkat

 

Baca: Honor Naik 2 Kali Lipat! KPU Pandeglang Ajak Kaum Muda Daftar KPPS

 

Selain itu, lanjut dia, para korban yang terlibat kecelakaan kebanyakan dari anak di bawah umur yang belum paham tata cara berkendara yang baik dan tidak mementingkan kelengkapan berkendara.

 

Pihaknya mengaku terus gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat, baik datang ke sekolah-sekolah maupun melalui media sosial untuk patuh aturan dalam berkendara.

 

“Kalau untuk sosialisasi tetap, kita melalui spanduk, banner dan juga di medsos juga kita tetap gelorakan serta kunjungan ke sekolah-sekolah juga kami tetap menyampaikan,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.