Banjir dan Angin Kencang jadi Perhatian KPU dan Forkopimda Pandeglang

Rakor tata kelola logistik Pemilu 2024, di Horison Altama Pandeglang, Rabu (03/01/2024).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Kondisi banjir sampai angin kencang diprediksi menjadi tantangan saat penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Pandeglang, Banten. Kondisi geografis di sejumlah daerah yang sulit yang disertai dengan kemungkinan cuaca ekstrem akan menjadi tantangan utama.

 

Hal ini berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana potensi puncak musim hujan diperkirakan terjadi dari Januari hingga Februari 2024.

 

“Untuk bencana kalau di Pandeglang yang sudah sangat rutin itu banjir ya karena dengan curah hujan yang sangat tinggi. Berdasarkan Pilkada 2020 itu ada 10 Kecamatan yang masuk dalam daftar kami yang dikategorikan rawan dengan bencana banjir ataupun genangan air,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang, Nunung Nurazizah, Rabu (03/01).

 

Hal itu disampaikan Nunung usai menggelar Rakor Tata Kelola Logistik, di Horison Altama Pandeglang. Rakor ini dihadiri oleh perwakilan KPU Provinsi Banten, Bawaslu Pandeglang, Sekretaris Daerah (Sekda) Pandeglang, Kepala Badan Kesbangpol, dan lainnya.

 

Nunung menyampaikan, KPU Pandeglang akan mematangkan sejumlah hal yang berkaitan dengan proses distribusi hingga pemungutan dan perhitungan suara pada 14 Februari 2024.

 

Apalagi, pada Pilkada 2020 lalu, beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Pandeglang harus digeser ke lokasi lainnya.

 

“Hal pertama kami mitigasi, kami menginstruksikan kepada PPK semua untuk segera mereview kembali lokasi-lokasi TPS yang diajukan kepada kami apakah lokasi tersebut di daerah yang rawan banjir atau tidak,” ujarnya.

 

Baca: Kapolres Pandeglang Berganti, Bupati Irna Sampaikan Apresiasi

 

Baca: Terima Surat Suara, KPU Pandeglang Gerak Cepat Lakukan Sortir

 

“Kalau memang itu rawan banjir segera digeser. 2020 itu bahkan ada instruksi dari KPU RI untuk merelokasi ke gedung karena memang menggunakan tenda pun TPS itu rawan dengan angin puting beliung. Ini juga beberapa waktu kemarin kan sudah terjadi juga kan di Cimanuk,” lanjut dia.

 

Nunung menyebut, saat konsolidasi ke bawah, hal serupa kembali menjadi perhatian. Ada sejumlah daerah yang berada di wilayah dengan kondisi geografis yang sulit. Belum lagi, saat hari pemungutan suara juga diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem.

 

“Supaya ini juga melindungi logistik dan juga melindungi pemilih dari potensi bencana yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.