Pleno Rekapitulasi Pemilu Tingkat Kecamatan di Pandeglang Ditunda, Ini Alasannya

Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Rapat pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu 2024 tingkat Kecamatan di Kabupaten Pandeglang ditunda dari rencananya digelar Senin (19/02) menjadi Selasa (20/02/2024). Terkait dengan penundaan tersebut, Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah, membenarkan penundaan rapat pleno rekapitulasi suara di 35 Kecamatan di Kabupaten Pandeglang.

 

Nunung menerangkan, awalnya rapat pleno telah dijadwalkan pada Senin, namun terdapat instruksi dari KPU RI melalui KPU Provinsi yang menunda pleno karena harus menunggu data yang diunggah di Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) dipersiapkan terlebih dahulu.

 

“Seperti mungkin publik juga tahu bahwa sirekap ini masih kurang begitu akurat dalam mengkonversi dari data gambar ke angka sehingga kami harus memverifikasi keseluruhan C hasil yang diupload dari KPPS itu menjadi data yang sesuai dengan yang tercantum di C hasil tersebut,” kata dia, Senin (19/02).

 

Kendala tersebut, lanjutnya, menyebabkan angka yang tidak sesuai dengan jumlah pemilih. Adapun, sejauh ini progres yang sudah diverifikasi oleh KPU Pandeglang sendiri untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) yakni sebanyak 71 persen, Pileg DPR RI 60 persen, DPD 65 persen, DPRD Provinsi 50 persen, dan DPRD Kabupaten 51 persen.

 

“Ini masih bergerak. Mudah-mudahan hari ini kami targetkan selesai semuanya, setidaknya meskipun tidak 100 persen itu mendekati di angka 90 persen sehingga pleno di tingkatan PPK itu hanya sedikit mengkoreksi beberapa hal-hal yang mungkin tidak terupload di sirekap seperti foto yang memang kurang akurasi, pencahayaan, atau dari perangkatnya yang tidak bisa merekam sama sekali,” terangnya.

 

Baca: Ini Link Real Count KPU yang Bisa Diakses Masyarakat, Lengkap di Seluruh Wilayah Indonesia

 

Baca: Bupati Imbau Seluruh Pihak Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024

 

Lebih lanjut Nunung menambahkan, kendala yang terjadi pada saat input data ke Sirekap diantaranya gambar yang tidak jelas, tidak fokusnya petugas KPPS karena faktor lelah, dan lainnya.

 

“Partai a tapi gambar yang diupload adalah partai b. Nah ini yang bikin kami juga terkendala. Mungkin karena lelah karena fokus juga kurang jadi 1 TPS itu kacau semua, gambarnya tidak akurat dengan nama partainya. Kemudian ada juga gambar blank, tiba-tiba hitam saja fotonya itu, kemudian ada juga gambar yang belum sama sekali naik mungkin karena kesibukan dalam sistem,” papar dia.

 

Nunung mengatakan, pleno dilakukan secara serentak di seluruh PPK di Pandeglang. Lokasinya sendiri ditentukan berdasarkan kondisi masing-masing wilayah. Mekanismenya Panitia Pemungutan Suara (PPS) membuka kotak suara dan membacakan C hasil dan membacakan masing-masing pendapatan suaranya.

 

“Kemudian kami sinkronkan dengan sirekap yang ada di KPU ya apakah itu sesuai atau tidak. Dan disitulah saatnya kita mengkoreksi jika memang masih ada angka-angka yang absurd ya, yang melebihi DPT, perubahan-perubahan yang tidak semestinya,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.