Cuaca Ekstrem, Rumah Janda di Angsana Roboh

Rumah roboh milik warga di Kampung Cikayas RT 002 RW 001, Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, Kabupaten Pandeglang, Rabu (20/11/2024).

KRAKATAURADIO.COM, ANGSANA - Cuaca ekstrem meliputi hujan deras disertai angin kencang yang menerjang wilayah Angsana, Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (20/11/2024) dini hari mengakibatkan satu rumah warga roboh.

 

Ketua Forum Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, rumah tersebut milik Ibu Sunaiyah (56) yang berada di Kampung Cikayas RT 002 RW 001, Desa Cikayas, Kecamatan Angsana, roboh sekira pukul 00.30 WIB.

 

Diketahui, korban merupakan janda yang baru ditinggal suaminya lantaran meninggal dunia sebulan lalu. Beruntung pada saat kejadian pemilik rumah dan kedua anaknya sedang berada rumah saudaranya yang tidak jauh dari rumah korban.

 

“Rumah diisi oleh tiga jiwa, ibu Sunaiyah dengan dua anaknya. Alhamdulillah tidak ada korban dan malam tuh ambruk sekitar jam 12 malam. Kebetulan pas lagi di rumah saudaranya,” kata dia.

 

Petugas gabungan dari TNI-Polri sudah melakukan evakuasi barang-barang pemilik rumah. Sementara warga yang terdampak sudah mengungsi ke tempat aman.

 

Muspika Angsana beserta relawan KSB serta Pemerintah Desa Cikayas telah datang ke lokasi untuk memberikan bantuan logistik berupa obat-obatan, makanan cepat saji, alat mandi, pakaian dan matras.

 

“Kami bersama muspika sengaja datang untuk memberikan bantuan berupa sembako, logistik, perlengkapan mandi dan lain-lain. Inilah gerakan kami yang nyata di lapangan apabila ada bencana hari itu juga kami datang memberikan bantuan,” ujarnya.

 

Baca: Gegerkan Warga Menes, Mayat Pria Ditemukan Mengambang di Sungai

 

Baca: KPU Pandeglang Lindungi Badan Adhoc Pilkada dengan BPJS Ketenagakerjaan

 

Beni menyebut, robohnya rumah korban akibatkan oleh curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut pada Rabu dini hari. Selanjutnya Pemerintah Kecamatan Angsana sudah berkoordinasi dengan Pemkab Pandeglang terkait kejadian tersebut.

 

“Akibat intensitas curah hujan yang tinggi mengakibatkan rumah semi permanen milik korban yang sudah lapuk di makan usia rata dengan tanah. Untuk sementara pemilik rumah beserta dua anaknya tinggal di rumah saudaranya untuk sementara waktu. Adapun total kerugian di perkirakan kurang lebih 15 juta rupiah,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.