Nelayan Carita Curhat ke Anggota DPR, Soal Muara Sempit hingga Alat Tangkap

Anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman (memegang mikropon) saat bersilaturahmi dengan nelayan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (15/02/2025).

KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Puluhan nelayan di Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, menyampaikan aspirasi ke anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi perikanan, Arif Rahman. Mereka mencurahkan soal beberapa hal yang menjadi keluhan saat ini.

 

Berdasarkan pantauan, Sabtu (15/02/2025) pukul 14.00 WIB, kedatangan Arif Rahman disambut antusias nelayan, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Carita. Kehadirannya ditemani anggota DPRD Banten, Rika Kartikasari, anggota DPRD Pandeglang, Aip Miftahudin, beserta jajaran.

 

Rombongan wakil rakyat ini disambut ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Carita H. Endang Marwi, Kapolsek Carita Iptu Toerip Tasega, ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC) E.A. Supriadi Franky dan puluhan nelayan yang tersebar di 3 Desa, yakni Desa Banjarmasin, Carita dan Sukajadi. Dalam pertemuan tersebut, mereka menyampaikan beberapa keluhan.

 

Ketua HNSI Carita, Endang Marwi mengatakan, para nelayan mengeluhkan terkait muara Carita yang mengalami pendangkalan. Hal ini menyebabkan aktivitas melaut menjadi terhambat.

 

Sebelumnya, muara Carita telah dikeruk menggunakan alat berat, pada Rabu (04/09/2024). Pengerukan muara dilakukan atas kerja sama antara KPPC, OKP Aldos, dan masyarakat nelayan. Pengerukan dilakukan menggunakan alat berat dan sedimentasi lumpur diangkut ke pinggir muara.

 

“Kasihan ke nelayan karena bisa 2 jam. Jadi waktu dia melaut harus cepat dapat ikan dia terhalang oleh masuk keluar muara. Pengerukan sebelumnya belum normal semuanya dari alur muara itu masih harus dikeruk lagi biar perahu besar tidak terhalang,” kata dia.

 

Ada pula curhatan soal kondisi nelayan yang dalam beberapa bulan terakhir ini terpaksa menunda aktivitas melaut akibat cuaca ekstrem yang disertai gelombang tinggi dan angin besar.

 

“Cuaca baratnya ini sudah mencapai 3 bulan lebih, nelayan gak melaut. Kemarin saya mengajukan untuk sembako ke dinas kelautan tapi sampai saat ini belum ada jawaban. Karena nelayan gak ke laut akhirnya nelayan yang tadinya punya bekal jadi habis,” keluhnya.

 

Baca: Kreatif, Kelompok Saung Edukasi Aljabar Sulap Sampah Anorganik Jadi Paving Block

 

Baca: Baznas Bantu Peralatan dan Pelatihan bagi Montir di Pandeglang

 

Endang menambahkan, nelayan juga meminta agar para nelayan dibantu soal alat tangkap, rumpon dan mesin kapal.

 

Menanggapi hal ini, anggota Komisi IV DPR RI, Arif Rahman menegaskan, kehadirannya sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat khususnya nelayan di Carita.

 

“Saya ingin bertemu dengan nelayan-nelayan di sini tadi sudah menyerap aspirasi. Semua bicara tentang keluhan masalah alat tangkap, rumpon dan yang menjadi kendala terbesar muara. Ini kan terjadi sedimentasi. Jadi muara yang ada ini semakin kecil karena pasir itu kan ke pinggir semua ini kan menjadi jalur lalu lintas nelayan untuk melaut,” ucap dia.

 

Politikus NasDem ini menyatakan, siap membawa aspirasi-aspirasi tersebut ke DPR RI untuk dapat ditindaklanjuti.

 

“Supaya ada program prioritas yang memang bisa dilakukan untuk bagaimana caranya sedimentasi ini bisa kita bikin semacam sodetan supaya nanti nelayan bisa lancar. Tapi intinya semua sudah terserap oleh kita, mengenai bantuan alat tangkap, bantuan perahu,” katanya.

 

Baca: Permudah Perahu Nelayan Sandar, Lumpur di Muara Carita Dikeruk

 

Saat dipertegas kapan bantuan untuk nelayan tersebut direalisasikan, Arif mengaku akan terus mengawal agar dapat diwujudkan pada tahun 2026.

 

“Tapi kan saya punya aspirasi di tahun 2025 yang nanti mudah-mudahan kondisi keuangan pemerintah membaik lah. Kan kita semua tahu banyak terjadi pemotongan-pemotongan di semua departemen, ini juga menjadi kendala kita tapi kalau kita lihat pemerintahan semakin solid pasti keuangan akan membaik dan program akan berjalan,” imbuh dia.

 

Sementara, anggota DPRD Pandeglang, Aip Miftahufin mengapresiasi kunjungan kerja anggota parlemen daerah pemilihan (dapil) Pandeglang-Lebak tersebut.

 

Menurut dia, keluhan nelayan di Carita memang sudah ia terima sebelumnya. Namun karena anggaran milik Pemda yang terbatas, maka harus diajukan langsung ke pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui DPR RI.

 

“Tentunya ketika sudah disampaikan saya akan kawal untuk bantuan dan program ini agar dapat tepat sasaran, sehingga nelayan di Carita dapat melakukan aktivitas melaut dengan lancar dan menumbuhkan perekonomian,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.