Berkah Ramadan, Ratusan Anak-anak Ikuti Pesantren Kilat di Labuan
![]() |
| Kegiatan pesantren kilat yang digelar di Masjid Al-Mustaghfirin, Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (01/03/2025) malam. |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Ratusan anak-anak yang merupakan pelajar di Kampung Panguseupan, Desa Labuan, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, antusias mengikuti pesantren kilat (sanlat) selama bulan suci Ramadan 1446 Hijriah. Sanlat yang diinisiasi oleh sejumlah relawan ini diselenggarakan di Masjid Al-Mustaghfirin pada 2 hingga 24 Maret 2025, gratis untuk seluruh peserta.
Ketua pelaksana Sanlat, Adi Ilham mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk membentuk generasi Islam yang berkarakter dan memegang teguh nilai-nilai tauhid.
Ia menerangkan, materi pelajaran dalam sanlat ini memadukan pembelajaran ibadah dan penguatan nilai-nilai beragama. Pada jam pertama pukul 21.00 - 22.00 WIB, diisi dengan pembelajaran tauhid dan fiqih. Pukul 22.00 - 23.00 WIB, anak-anak belajar mengaji Al-Qur'an.
“Disini kami memberikan materi kepada siswa yakni fiqih, akidah akhlak, tauhid, membaca Al-Quran, dan setiap 1 minggu sekali kami praktek sholat,” kata dia.
Menurut dia, kegiatan ini sudah menjadi agenda tahunan yang digelar relawan Masjid Al-Mustaghfirin dengan tidak dipungut biaya alias gratis. Segala sesuatunya berasal dari swadaya masyarakat. Setiap tahun antusias masyarakat dalam mendaftarkan putra-putrinya selalu bertambah.
“Alhamdulillah di malam pembukaan sanlat ini diikuti oleh 150 peserta, bahkan dari luar kampung Panguseupan juga banyak yang mendaftar,” ujarnya.
Baca: Ngabuburit dengan Berburu Takjil di Lokasi ‘Kadaharan Buka Puasa’
Baca: Tim SAR Temukan Wisatawan asal Bogor yang Terseret Ombak di Carita
Sementara Ketua DKM Masjid Al-Mustaghfirin, Ustaz Ahmad Khotib berharap, para anak-anak dan pelajar dapat mengikuti kegiatan sanlat dengan baik sehingga dapat meningkatkan ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
Ia juga meminta mereka dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin, sehingga ilmu yang diberikan oleh para guru dapat bermanfaat bagi bagi diri sendiri maupun orang lain.
“Kami dan pengurus yang lain mengadakan pesantren kilat ini sifatnya open untuk Panguseupan dan di luar kampung, dan itu tidak dipungut biaya,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar