Suasana Haru Selimuti Saat Bupati Takziah ke Nelayan Korban
![]() |
| Bupati Pandeglang, Dewi Setiani berkunjung ke rumah duka korban nelayan yang meninggal dunia akibat kecelakaan laut, Senin (22/09/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Suasana haru menyelimuti saat Bupati Pandeglang, Dewi Setiani berkunjung ke rumah duka keluarga nelayan yang menjadi korban kecelakaan laut, Senin (22/09/2025).
Diketahui, korban atas nama Casmito (sebelumnya Suwito, 50 tahun) meninggal dunia usai dinyatakan hilang selama beberapa hari dan ditemukan warga di tepian pantai Desa Tejang Pulau Sebesi, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, Selasa (16/09/2025) pukul 05.30 WIB.
Kapal Motor (KM) Cempaka Sari yang ditumpangi korban bersama 4 nelayan lainnya diduga ditabrak kapal tongkang di perairan Pasauran, Serang, Jumat (12/09/2025) lalu.
Kapal penangkap ikan itu terdiri dari nahkoda atas nama Sujai, dan empat orang ABK yakni Tarim, Hamdan, Masudi, dan Casmito yang sama-sama warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang. Naas, akibat peristiwa tersebut Casmito meninggal dunia setelah kapal terbalik dan korban tidak ditemukan.
Berdasarkan pantauan, Dewi Setiani datang ke kediaman korban di Kampung Nelayan, Desa Teluk, didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes), Camat Labuan, Kepala Puskesmas dan Kepala Desa Teluk. Hadir pula sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Labuan Andar Kusnandar, relawan Barade Otoy, dan warga setempat.
Bupati disambut oleh kedua anak korban, Bayu Amdani (17) dan Wulan. Sementara ibu mereka atau istri korban, Karniti diketahui tengah bekerja di luar negeri. Karniti tidak dapat pulang karena terhalang kontrak.
“Kedatangan kami hari ini untuk menyampaikan belasungkawa, tentunya kami turut berduka cita semoga almarhum bapak husnul khotimah dan ditempatkan yang terbaik di sisi Allah,” kata Dewi.
Menurut dia, kunjungan ini merupakan bentuk kehadiran Pemerintah Daerah (Pemda) kepada warganya yang tengah dilanda duka. Apalagi, lanjutnya, anak korban harus diperhatikan.
Dewi juga turut memberikan santunan kepada keluarga korban. Kedua anak korban kemudian dipeluk sambil mendoakan agar mereka sabar dan tabah dalam menghadapi ujian.
Sejumlah korban lainnya juga turut berbincang. Bupati berharap, peristiwa ini dapat segera ditindaklanjuti.
“Karena saya kan baru mengetahuinya mungkin nanti kita koordinasi intens melalui HNSI seperti apa. Nanti laporan ke saya (kepada sekretaris HNSI,red),” terangnya.
Baca: Pemkab Pandeglang Pastikan MBG Berjalan dengan Pengawasan Sesuai Standar
Baca: Sukaresmi AgriFest 2025 Dimulai, Ini Rangkaian Acaranya
Sementara anak korban, Bayu dan Wulan mengaku berterima kasih atas kedatangan Bupati bersama jajarannya. Sejak kepergian ayahnya, mereka tinggal berdua.
“Ibu ada di luar negeri, di Irak. Gak bisa pulang karena kontraknya masih satu tahun lagi. Sedih ya soalnya mamah masih di jauh, sekarang di rumah berdua,” ucap dia.
“Harapan Bayu sih semuanya diusut tuntas ya sampai ketemu orangnya, pemilik tongkangnya dan bertanggungjawab atas semua ini,” sambungnya.
Baca: Nelayan Asal Labuan yang Hilang Ditemukan Meninggal Dunia di Pulau Sebesi
Sekretaris HNSI Labuan, Andar Kusnandar mengaku sudah melaporkan kasus ini. Menurut dia, beberapa saksi telah dimintai keterangannya.
“Jadi kemarin 15 September kami bersama awak kapal sudah melaporkan ke Ditpolairud Polda Banten dan sudah di BAP juga, terus kemarin kita koordinasi dengan KSOP Banten dan Syahbandar,” ucap dia.
Ia menuturkan, pihak keluarga korban menuntut agar kasus ini dapat segera terang benderang, dari mulai identitas pemilik kapal tongkang hingga bertanggung jawab atas peristiwa yang merenggut nyawa tersebut.
“Kami menunggu hasil tindak lanjut dari Polda Banten kemudian kami berkoordinasi dan kami berkoordinasi tadi sudah kami sampaikan kepada Ibu Bupati agar bisa mendorong dan mengawal kasus ini dan tentunya kami akan memohon secara langsung kepada Pak Gubernur (Banten) agar kasus ini bisa secepatnya terungkap,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar