BUMDes Tembong Fokus Budidaya Cabai, Target Panen Bulan Ramadan
![]() |
| Program ketahanan pangan Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang. |
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Program ketahanan pangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kesejahteraan Mandiri Desa Tembong, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, fokus dengan menanam 12 ribu bibit cabai ori 212 dengan target panen mencapai 8 ton, di Kampung Tembol Lebak.
Program ini digagas sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan lokal, pemberdayaan ekonomi, dan untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam desa, khususnya lahan pertanian.
Direktur BUMDes Kesejahteraan Mandiri Desa Tembong, Maesaroh menuturkan, dipilihnya cabai karena merupakan bahan pokok yang tidak tergantikan serta memiliki permintaan pasar yang tinggi.
“Untuk ketahanan pangan, kita alokasikan untuk penanaman cabai ori 212. Dari awal Agustus, kurang lebih 1 hektar. Targetnya Insya Allah sekitar 8 ton, awal panen perkiraan mau puasa ya,” kata dia, Sabtu (25/10).
Maesaroh menerangkan, sejak beberapa waktu terakhir, pihaknya bersama masyarakat fokus mengelola lahan pertanian dengan sistem gotong royong. Mulai dari pengolahan tanah, sampai dengan penanaman serentak.
Target pemasaran, lanjutnya, tidak pernah sepi karena menjadi salah satu kebutuhan warga.
“Untuk cabai ori yang 212 ini kan harga pasarnya nggak pernah turun. Jadi harganya tinggi aja, terus penyakitnya juga agak sedikit. Harapannya lancar, berhasil maksimal,” ujarnya.
Baca: Program Bang Andra Sentuh Ruas Jalan Cadasari–Kaduela
Baca: Siap Tampil di Kejurnas BKC, Anggota DPRD Banten Apresiasi Atlet Karateka Cilik
Sekretaris Desa (Sekdes) Tembong, Herman Hidayat mengatakan, pihaknya terus melakukan pengawasan dalam merealisasikan penyertaan modal sampai ke tahapan penanaman.
“Semenjak tiga bulan terakhir proses dari mulai kontrak lahan, persiapan lahan. Alhamdulillah pada hari ini, sudah proses penanaman semua full. Tinggal perawatan bagaimana nanti ke depannya,” ucap dia.
Diterangkannya, anggaran untuk program ketahanan pangan di Desa Tembong, dialokasikan sebesar 20 persen dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025.
“Sebesar kurang lebih 158 juta. Dicairkannya itu di tahap kedua sekaligus. Alasan memilih cabe ini karena salah satu bahan pokok diantaranya kebutuhan masyarakat juga semakin banyak meningkat, sehingga kami terobsesi terhadap apa yang sudah direncanakan oleh BUMDes itu sendiri,” terangnya.
Ia melanjutkan, harga cabai dalam beberapa tahun terakhir juga tidak pernah turun. Dari program ini, ditargetkan pergerakan ekonomi masyarakat desa dapat terangkat karena memberdayakan warga lokal sebagai pengurusnya. Ia berharap program ini bisa menjadi langkah awal untuk memperkuat sektor ekonomi desa.
“Karena targetnya itu nanti kalau BUMDes nanam sekarang itu mungkin bulan puasa lah itu bisa dipanen. Kalau untuk potensi penggerakan ekonomi, menurut saya progresnya bagus karena selama ini pengerjaan penyiapan lahan itu memberdayakan masyarakat setempat,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar