Rehabilitasi Foundation Ajak Siswa SMPN 1 Pagelaran Kelola Sampah Jadi Karya
![]() |
| Giat pengelolaan sampah yang dilakukan di SMPN 1 Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Senin (27/10/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, PAGELARAN - Rehabilitasi Foundation berkesempatan berkunjung ke SMPN 1 Pagelaran dengan menggandeng Bank Sampah Replastika dalam rangka meningkatkan kepedulian siswa terhadap lingkungan, khususnya dalam pengelolaan sampah.
Kegiatan yang dikemas dalam bentuk workshop ini disambut antusias oleh 53 siswa, yang terdiri atas perwakilan tiap kelas dan pengurus OSIS. Dalam workshop tersebut, para siswa mendapatkan informasi seputar jenis dan pengelolaan sampah, sekaligus berpartisipasi langsung membuat ecobrick dan gantungan kunci dari bahan bekas.
Dukungan penuh datang dari pihak sekolah agar kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan. Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Pagelaran, M. Qodri Romdhon menyatakan, bahwa kegiatan seperti ini perlu dilakukan secara berkelanjutan.
“Agar memberikan dampak nyata bagi siswa dan sekolah, karena satu kali pertemuan saja dirasa belum cukup,” kata dia, Senin (27/10).
Menurut dia, sekolah memiliki rencana jangka panjang untuk membentuk bank sampah.
“Semoga rencana baik tersebut dapat terwujud,” ujarnya.
Ketua Rehabilitasi Foundation, Fikri Jufri menyambut baik rencana tersebut karena sejalan dengan program kerja internal yayasan tahun 2026, yaitu program Rehabilitasi Bina Sekolah.
“Dunia pendidikan menjadi sarana tepat untuk memberikan ilmu dan pengetahuan terkait pengelolaan sampah, terkhusus mempraktikkan pilah sampah dari sekolah,” ucap dia.
Baca: Lepas Atlet Karate Banten, Gubernur Targetkan Juara di Ajang Kejurnas BKC
Baca: Upacara Hari Sumpah Pemuda, Bupati Ajak Pemuda jadi Tonggak Utama Kemajuan Bangsa
Ia menambahkan, pengetahuan tentang sampah kini tidak lagi hanya sebatas membuang sampah pada tempatnya. Namun diperlukan kesadaran baru akan pentingnya pengelolaan berkelanjutan, yaitu dengan memilah sampah sejak dari sumbernya. Hal ini didorong oleh meningkatnya volume produksi sampah manusia yang semakin hari semakin membludak.
“Oleh karena itu, sekolah menjadi ruang strategis dalam memberikan edukasi dan membentuk perilaku peduli lingkungan di kalangan generasi muda,” tuturnya.
Sebagai bentuk nyata kolaborasi, pihaknya melalui kegiatan workshop tersebut mengajarkan siswa cara mengelola sampah plastik yang sering dihasilkan dalam aktivitas sehari-hari menjadi ecobrick, yang dapat dimanfaatkan menjadi kursi, meja, hingga lemari. Selain itu, siswa juga diajarkan membuat gantungan kunci dari botol plastik.
“Melalui kegiatan ini, para siswa belajar bahwa tidak semua sampah benar-benar menjadi limbah. Sampah yang dikelola dengan benar dapat memiliki nilai estetika sekaligus nilai ekonomi,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar