Minta Jalan Diperbaiki, Warga Pandeglang Selatan Kepung Pendopo dan KP3B

Ratusan warga dari Kecamatan Sumur dan Cimanggu, melakukan aksi demonstrasi di depan gerbang Pendopo Bupati Pandelang, Selasa (16/10/2018). Dalam aksi tersebut, massa menuntut pemerintah agar memperbaiki jalan Cimanggu-Sumur dan Sumur-Ujungjaya.
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Ratusan warga yang berasal dari Kecamatan Sumur dan Cimanggu yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Ujung Kulon (GMUK) mendatangi Pendopo Bupati Pandeglang dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) di Serang, mendesak agar pemerintah untuk segera memperbaiki jalan yang menghubungkan Kecamatan Cimanggu-Sumur dan Sumur-Ujungjaya.

Ratusan warga tersebut datang menggunakan puluhan mobil. Mereka berangkat dari rumah Selasa (16/10) subuh karena lama perjalanan dari Sumur sampai ke titik aksi memakan waktu 3-4 jam.

Aksi ini menuntut Pemkab Pandeglang dan Pemprov Banten untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan yang ada di wilayah Pandeglang Selatan, terutama ruas jalan Cimanggu Sumur dan Sumur-Ujungjaya, yang hingga saat ini kondisinya dibiarkan rusak tanpa adanya perbaikan.

Salah satu warga Desa Ujungjaya, Kecamatan Sumur, Ajat Sudrajat mengatakan, massa mendesak agar Bupati Pandeglang, Irna Narulita dan Gubernur Banten, Wahidin Halim untuk segera membangun Jalan Cimanggu-Sumur dan Sumur-Ujungjaya.

“Tuntutannya segera bangun jalan Sumur-Cimanggu kemudian sampai ke Ujungjaya di tahun ini juga. Massa yang datang dari berbagai desa yang ada di Pandeglang Selatan, dari mahasiswa dan organisasi masyarakat juga ada,” ujarnya.

Dalam aksi tersebut, massa juga membentangkan spanduk yang bertuliskan ‘Jika Ruas Jalan Sumur-Cimanggu Tidak Direvitalisasi Gerakan Masyarakat Ujung Kulon Mendesak Gubernur dan Wakil Gubernur Mundur Dari Jabatan’, ‘Segera Bangun Ruas Jalan Cimanggu-Sumur’ dan spanduk lainnya.

Massa mendatangi Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, di Serang.

Ia menambahkan, selama ini masyarakat yang berada di wilayah Pandeglang selatan terkesan dianaktirikan, hal ini karena akses akses jalan penghubung yang ada di wilayahnya tersebut sangat buruk dan terkesan dibiarkan.

“Bangun jalan adalah harga mati. Warga tidak peduli mau anggaran dari APBD atau APBN yang penting jalan kami dibangun,” tambahnya.

Dalam aksi di Pendopo Bupati, tidak ada satupun perwakilan dari Pemerintah Daerah yang menemui massa. Usai menggelar aksi di Pendopo Bupati, massa bergerak menuju Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) dan berunjuk rasa di depan kantor Gubernur Banten. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.