Tarik Wisatawan, Hotel di Carita Diskon Hingga 50 Persen

Rombongan wisatawan lokal mulai kunjungi pantai Carita, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, akhir pekan kemarin.
KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Sepinya kunjungan wisatawan ke wilayah terdampak tsunami di Kabupaten Pandeglang membuat pengelola hotel membuat strategi dan kebijakan out of the box, diantaranya yakni memberlakukan diskon harga dari 30 sampai 50 persen.

Ketua Komunitas Peduli Pariwisata Carita (KPPC), Franky Supriadi membenarkan adanya pemberlakuan diskon tersebut. Hal ini dilakukan sejak adanya bencana tsunami Selat Sunda dimana kunjungan wisatawan menurun drastis. Akibatnya tingkat hunian pun hampir tidak ada dalam 1 bulan terakhir.

“Betul, karena mau tidak mau siapa yang mau berkunjung kalau tanpa sebuah strategi. Nah di strategi itu bagaimana okupansi bisa naik bagaimana orang bisa berkunjung dengan beberapa cara,” ujar dia kepada krakatauradio.com, Senin (04/02).


Franky melanjutkan, beberapa cara untuk menarik wisatawan diantaranya dengan adanya pemberlakuan diskon, event-event nasional dan hal menarik lainnya agar wisatawan dapat berkunjung dan berlibur di Carita.

Menurut dia, pemberlakuan diskon tersebut diberlakukan sampai dengan beberapa bulan kedepan. Namun, program tersebut diserahkan kepada masing-masing pengurus hotel.

“Itu gimana hotelnya, ada yang mereka mentarifkan sampai Februari ada juga yang sampai Maret. Contoh baka-baka hotel itu bisa tarif sampai februari dengan diskon sampai 50 persen, terus dengan CIC kalau gak salah 3 orang 50 ribu, terus ada beberapa yang tempat boleh dikategorikan banjir diskon,” ungkapnya.


Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto menuturkan, lebih dari 60 hotel yang tergabung dalam PHRI yang berada disepanjang kawasan Carita hingga Sumur sudah memberlakukan program diskon tersebut sejak Januari kemarin.

Namun demikian, pemberlakuan diskon ini tidak cuma diberlakukan terhadap hotel yang tergabung dalam PHRI, namun penginapan lain pun dipersilakan untuk mengikuti jejak yang sama dengan besaran yang disesuaikan oleh masing-masing pengelola.

“Langkah ini diharapkan bisa menstimulus wisatawan agar tertarik kembali berlibur ke Pandeglang. Dengan begitu ekonomi pariwisata di Pandeglang bisa normal kembali,” ujar dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.