Masuk Bursa Bacabup, Oji Fahruroji: Wait and See

Oji Fachruroji. Foto facebook Zie'jeii.
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANGDari berbagai nama yang meramaikan bursa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pandeglang, terdapat nama Oji Fahruroji. Pria asli Pandeglang yang lahir pada 14 Agustus 1979 ini ramai diperbincangkan di media sosial dan masuk dalam polling yang tersebar di grup WhatsApp.

Oji Fahruroji merupakan salah satu tokoh muda di Kabupaten Pandeglang yang sudah berpengalaman dalam berorganisasi. Berbekal pengalaman itulah, membuat keluarga, kerabat serta rekan-rekan sejawatnya mendorong ia untuk maju dalam perhelatan Pilkada yang akan digelar September 2020 mendatang.

Mendapat banyaknya dukungan, Oji mengaku bersyukur. Menurut dia, silaturahmi yang ia lakukan ke berbagai kalangan masyarakat selama ini membuahkan hasil yang baik untuk dirinya.

“Alhamdulillah nampaknya respon dari masyarakat juga begitu luar biasa. Terlepas apapun harapannya itu hak prerogatif masyarakat yang tidak bisa dihalang-halang karena masyarakat sudah cerdas. Kita sebagai warga ya bangga,” ujarnya kepada Krakatau Radio, Selasa (18/06).


Menurut pria yang kini menjabat Ketua Lazis NU Pandeglang ini, setiap warga negara mempunyai hak untuk memilih dan dipilih. Aturan tersebut sudah tertuang dalam Undang-undang. Untuk itulah, tambah dia, lewat perhelatan Pilkada merupakan sebuah pilihan bagi warga untuk ikut berkecimpung dalam pesta demokrasi tersebut.

“Yang punya hak dipilih itu bukan hanya orang-orang yang punya uang saja, petani kemudian nelayan juga punya hak untuk dipilih. Selama ini kan kita hanya dipaksa secara sistemik bahwa rakyat kecil itu haknya seolah-oleh punya hak untuk memilih. Momentum inilah kesempatan buat seluruh masyarakat Pandeglang yang punya potensi, keinginan dan cita-cinta untuk mengambil haknya dipilih oleh masyarakat,” kata dia.

Pria yang akrab disapa bung Jay ini pun mengapresiasi banyaknya dukungan untuk maju sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup) Pandeglang dalam periode mendatang. Namun, terlepas dari itu, Oji saat ini lebih bersikap menunggu dan melihat (wait and see).

“Saya masih wait and see, melihat sikon. Karena ini politik praktis yang butuh hitungan yang matang. Kita gak mau berangkat konyol tanpa ada dasar dan modal politik yang itu dihitung benar-benar secara konkrit dan matang,” imbuh dia.


Terlepas dari itu, Oji menilai banyaknya nama dari berbagai profesi yang menyatakan siap menjadi Bakal Calon Bupati (Bacabup) maju dalam Pilkada di Pandeglang, menandakan semakin baik pula keinginan untuk memajukan Pandeglang.

“Sebagai warga Pandeglang saya bangga, bangga jujur saya karena ini menandakan banyak yang care dan saatnya lah,” ungkap dia.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Pandeglang, Ahmad Suja’i mengatakan, pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020 akan digelar pada September. Kabupaten Pandeglang sendiri termasuk daerah yang akan memilih Bupati dan Wakil Bupati.

“Kita belum tahu (tanggal) secara pasti ya, tapi kalau yang sudah-sudah ini kan dimulai satu tahun sebelum pencoblosan. Kalau misalkan setahun sebelum berarti kan (bulan) September,” ujarnya kepada Krakatau Radio.


Ia memperkirakan pada September 2019 KPU akan melakukan tahapan peluncuran sebagai tanda dimulainya tahapan pilkada serentak. Selain itu, tahapan awal lainnya yakni penyusunan anggaran.

“Tahapan awal mulai dari penyusunan anggaran, proses penerimaan DP4. Tapi belum diketahui secara pasti tahapan startnya dimulai kapan karena kan ini serentak. Keserentakan itu bermakna bahwa tahapannya dibuat oleh KPU RI sebagai lembaga yang diberikan mandat untuk membuat regulasi,” kata dia. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.