Ketua MUI: Vaksinasi Ikhtiar Lahiriah Memutus Mata Rantai Covid-19

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, K.H. Tb. Hamdi Ma'ani.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Vaksinasi massal telah dilakukan sejak Selasa (29/06) sampai dengan 5 Juli 2021 oleh pemerintah. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, K.H. Tb. Hamdi Ma’ani memberikan pesan penting kepada masyarakat untuk menjalani vaksinasi yang sudah dinyatakan halal dan suci oleh Komisi Fatwa.

 

“Pelaksanaan program vaksinasi itu adalah ikhtiar lahiriah dalam rangka termasuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19,” kata dia kepada Krakatau Radio, Rabu (30/06).

 

Menurut pria yang akrab di sapa abah ini, sebagai manusia yang beriman, masyarakat harus yakin bahwa pandemi Covid-19 ini nyata dan merupakan salah satu ujian dari Allah SWT. Untuk itu, masyarakat perlu menyikapi hal tersebut dengan 2 hal, pertama upaya lahiriah, kedua upaya batiniah.

 

“Upaya lahiriah kalau pemerintah katakan dengan 3 M, abah tambah lagi dengan 3BHM, ini ikhtiar batiniah. B pertama adalah berwudhu secara sempurna, b kedua berdoa kepada Allah dengan penuh keyakinan, b ketiga beribadah secara benar. HM nya itu hindari maksiat kepada Allah,” terangnya.

 

Baca: Terima Bankeu Provinsi Banten, Pemkab Alokasikan Bangun Jalan dan Jembatan, Ini Rinciannya

 

Baca: Pendaftaran CPNS Resmi Dibuka, Ini Dokumen dan Persyaratan yang Harus Dipenuhi

 

MUI meminta kepada masyarakat untuk tidak ragu kepada vaksin yang disediakan pemerintah. Vaksin yang disediakan, lanjut dia, telah dinyatakan halal dan suci sebagai upaya perlindungan menyeluruh bagi umat dan masyarakat. Baik pada aspek keselamatan jiwa maupun aspek keyakinan keagamaan.

 

“Abah mengimbau kepada masyarakat tidak perlu ragu dengan vaksin, karena vaksin itu sudah uji klinis dari BPOM juga sudah dinyatakan halal oleh MUI,” ucapnya.

 

Baca: Warga Labuan Antusias Ikuti Vaksinasi Massal

 

Ia menambahkan, sosialisasi dan edukasi perlu dilakukan secara persuasif, melibatkan seluruh elemen dari berbagai latar belakang. Termasuk elemen tokoh keagamaan sehingga ada kesadaran yang utuh mengenai pentingnya vaksinasi dan mengenai tentang halal dan thayyibnya vaksin Covid-19.

 

“Umaro bersinergi dengan ulama dengan kiayi, tokoh-tokoh. Abah pun di beberapa tempat menyarankan ikuti itu program vaksinasi termasuk lembaga abah pun di Malnu yang ratusan meminta kepada pemerintah daerah dalam hal ini dinas kesehatan sehingga petugas datang ke Malnu untuk melakukan vaksinasi,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.