Kado Kemerdekaan, 2 Anak Badak Jawa Terekam Kamera Pemantau di TNUK

Tangkapan layar dari postingan instagram @kementerianlhk tentang populasi badak jawa yang meningkat.

KRAKATAURADIO.COM, SUMUR - Kabar gembira datang dari Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, karena pada beberapa waktu lalu 2 anak Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) terekam kamera video trap atau kamera pemantau oleh Tim Monitoring. Ini menjadi kado spesial di tengah peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia.

 

Berdasarkan keterangan akun resmi @kementerianlhk yang dilihat Rabu (18/08), kehadiran 2 populasi Badak Jawa itu terekam kamera pada bulan April dan Juni 2021 lalu. Ini adalah kelahiran kedua ditahun 2021, setelah kelahiran pertama dua ekor anak Badak Jawa di bulan Maret lalu. Kelahiran Badak Jawa ini mencatatkan penambahan jumlah populasi Badak Jawa menjadi 75 ekor.

 

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kementerian LHK), Wiratno menyatakan, kelahiran Badak Jawa di TNUK ini merupakan salah satu contoh keberhasilan upaya perlindungan penuh (full protection) Badak Jawa dan habitatnya di TNUK.

 

“Hal ini adalah bukti optimisme yang selalu disampaikan ibu Menteri LHK, Siti Nurbaya, bahwa di Indonesia terus terjadi pertumbuhan flagship species. Demikian juga optimisme bahwa tidak terjadi kepunahan seluruh flagship species di Indonesia, termasuk Badak Jawa,” kata dia.

 

Baca: Cerita Warga Soal Pilkades Ditunda 2 Bulan: Untungnya Nambah, Ruginya Banyak

 

Baca: Bupati Irna: Jadikan Momentum HUT RI Terus Berkarya di Tengah Pandemi

 

Ia menerangkan, Balai TNUK sepanjang tahun 2021 telah mencatatkan kelahiran empat ekor anak Badak Jawa. Anak Badak Jawa pertama dengan jenis kelamin betina (ID.083.2021) mulai terekam video kamera trap pada tanggal 18 Maret 2021 dari induk bernama Ambu (ID.023.2011).

 

Anak Badak Jawa kedua berjenis kelamin jantan (ID.084.2021) diperkirakan sudah berusia satu tahun yang mulai terekam pada 27 Maret 2021 bersama induknya bernama Palasari (ID.008.2011).

 

Sementara anak Badak Jawa ketiga berjenis kelamin jantan (ID.085.2021), perkiraan usia 3-4 bulan mulai terekam pada 12 April 2021 bersama induknya bernama Rimbani (ID.051.2012) dan merupakan kelahiran pertama kali.

 

“Rimbani merupakan anak dari induk yang bernama Ratih (ID.024.2011),” ucapnya.

 

Anak badak jawa keempat berjenis kelamin betina (ID.086.2021) dengan perkiraan usia 1 tahun terekam pada 9 Juni 2021 bersama induknya yang bernama Kasih (ID.032.2011).

 

“Kelahiran itu merupakan yang ketiga bagi induk Kasih setelah tercatat kelahiran sebelumnya,” jelasnya.

 

Badak Jawa adalah jenis satwa langka yang masuk kedalam 25 spesies prioritas utama konservasi Pemerintah Indonesia. IUCN memasukkan spesies Badak Jawa ke dalam status Critically Endangered dan CITES mengkategorikannya ke dalam Appendix I

 

TNUK sendiri ditetapkan sebagai Warisan Dunia atau World Heritage oleh UNESCO sejak tahun 1991. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.