3 Kecamatan di Pandeglang Dilanda Banjir, Warga Sebut Banjir Dadakan

Banjir di BTN Cipunten Agung, Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Sabtu (19/03/2022).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Kecamatan Labuan, Carita dan Panimbang di Kabupaten Pandeglang diterjang banjir, Sabtu (19/03/2022). Banjir ini dianggap merupakan banjir dadakan dan terparah karena air begitu cepat meluap dan menggenangi rumah warga.

 

Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, banjir yang menerjang kali ini menerjang sebanyak 3 Kecamatan. Namun yang paling parah yakni Labuan dan Carita.

 

“Untuk kali ini ada di 3 Kecamatan mulai dari Labuan, Carita sama Kecamatan Panimbang cuma yang di Labuan ini yang paling parah juga karena menurut keterangan warga disini dia banjir dadakan, artinya kalau yang biasa itu karena hujan lebat sekian hari gitu kan sekarang dalam waktu satu jam itu air sudah meluap,” kata dia ditemui di dapur umum, Desa Teluk, Labuan.

 

Akibat bencana ini, masyarakat yang terkena dampak tidak dapat menyelamatkan barang berharga.

 

“Ketinggian air disini dari 2 meter sampai dengan 3 meter. Kita juga melakukan evakuasi di lapangan cukup kewalahan juga dengan derasnya air yang memang tidak seperti biasanya banjir ini,” sambungnya.

 

Ia menduga, banjir ini akibat jebolnya bendungan yang ada di Desa Banyubiru, Labuan.

 

“Sehingga air tidak tertampung juga disini kemudian kenapa ini lama juga surutnya karena pas berbenturan pagi itu dengan pasangnya air laut tapi sampai sekarang juga masih banyak yang terendam,” ujar dia.

 

Baca: Data Dinkes, 27 dari 28 Pasien Omicron yang Meninggal di Pandeglang Belum Divaksin

 

Baca: Tidak Dapat Izin Orangtua, Vaksinasi Anak di Pandeglang Baru Capai 29 Persen

 

Sementara, salah satu warga di BTN Cipunten Agung, Gugun mengatakan, warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Selain dadakan, banjir ini juga dianggap yang terparah selama beberapa tahun ini.

 

“Kita gak sempat menyelamatkan barang apapun ini yang didalam rumah, udah pada ancur semua. Baju juga kering di badan kan gak sempat bawa salin gitu,” ujar dia.

 

Akibat banjir ini, lanjut warga, ada 1 orang yang dibawa ke puskesmas karena mengalami kram dan kedinginan.

 

Pihaknya berharap ada tindakan cepat dalam menanggulangi persoalan banjir, karena warga mengaku resah dan tidak dapat istirahat dengan tenang.

 

“Ada tetangga saya ibu bayi udah di puskesmas, itu rumahnya kerendam air. Harapannya ya mudah-mudahan ada bantuan dari pemerintah sebijak-bijaknya. Emang banjir ini tiap tahun tapi paling selutut, kalau ini mah kan lebih dari kepala,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.