Bupati Irna Tekankan Pentingnya Pendidikan Ahlak Bagi Generasi Muda

Bupati Pandeglang, Irna Narulita menghadiri peringatan Haflah Ikhtitam di Ponpes Nurul Mursyidah, Desa Kaducaang, Kecamatan Cadasari, Kamis (14/07/2022).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Bupati Pandeglang, Irna Narulita menyampaikan bahwa pendidikan akhlak sangat penting dalam menjalani kehidupan. Untuk itu generasi muda sebagai penerus bangsa diharapkan dapat menerapkan pendidikan akhlak sebagai hal yang utama di dalam diri.

 

“Pendidikan ahlak sangat penting, karena ahlak merupakan pondasi dasar bagi generasi muda dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, karena dengan ahlak, akan lahir generasi muda yang kaya ilmu dan memiliki karakter islami,” kata Irna saat menghadiri peringatan Haflah Ikhtitam di Ponpes Nurul Mursyidah, Desa Kaungcaang, Kecamatan Cadasari, Kamis (14/07).

 

Menurut Irna, saat ini cukup sering permasalahan yang terjadi akibat banyaknya orang cerdas dan pintar, namun tidak memiliki akhlak. Sehingga mereka dengan senang hati merusak kemanan dan kenyamanan suatu daerah.

 

“Sungguh sangat beruntung orang tua santri yang menitipkan anaknya di pondok pesantren. Tentu saja keberhasilan para santri yang menimpa ilmu di ponpes akan melahirkan generasi yang berprestasi,” ucapnya.

 

Dalam kesempatan itu pula, Irna menyampaikan apresiasi kepada para ulama dan para pendidik di Ponpes Nurul Mursyidah karena sudah membawa perubahan ke arah yang lebih baik.

 

“Dari Ponpes ini lahir generasi yang sukses dan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” sambungnya.

 

Baca: Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, RSUD Berkah Miliki Gedung Baru

 

Baca: 2.149 PPPK di Pandeglang Terima SK, Bupati Sebut Masih Ada 7 Ribu Honorer Harus Diperjuangkan

 

Haflah Ikhtitam merupakan kegiatan penutupan akhir tahun ajaran bagi para santri yang dikemas dengan beragam kegiatan santri dan pementasan.

 

Sementara itu, pengasuh Ponpes Nurul Mursyidah, KH. E. Suherman mengatakan, latar belakang berdirinya Ponpes bermula dari sebuah panti asuhan. Namun seiring waktu, kata dia, dikembangkan menjadi pondok pesantren.

 

“Para santri yang masuk ke ponpes tidak dipungut biaya alias gratis. Adapun adanya biaya hanya untuk makan para santri saja dan itu pun semampunya para orang tua, karena prinsip kami yang penting para santri mau belajar,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.