Kuota Penuh, SDN di Kalanganyar Ini Terpaksa Menolak Siswa

Ilustrasi PPDB.

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Sejumlah Sekolah Dasar Negeri (SDN) dan sederajat di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, terpaksa harus menolak pendaftaran siswa baru untuk Tahun Pelajaran 2022/2023 karena kapasitas kelas sudah penuh.

 

Dari sekolah-sekolah tersebut, diantaranya yakni SDN Kalanganyar 03. Kepala SDN Kalanganyar 03, Sanwani mengatakan, pada tahun pelajaran 2022/2023 membuka dua kelas dengan kapasitas 80an siswa. Ia mengaku sebelum dibuka Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), yang mendaftar sudah melebihi kuota.

 

“Untuk penerimaan peserta didik baru tahun ajaran ini sangat antusias sekali baik yang dari lingkungan sekitar yang terdekat maupun yang diluar kecamatan Labuan sehingga pada tahun ajaran ini melebihi kuota,” katanya.

 

Kendati sudah penuh, imbuh dia, masih banyak orang tua datang ke sekolah untuk mendaftarkan anak mereka sehingga terpaksa ditolak.

 

“Total yang mendaftar sebelum tanggal 1 Juli itu sekitar 119 orang itu sebelum dibuka. Itu pun sempat kami karena melihat data sudah banyak ya udah, kami sempat tutup hanya karena orang tua memaksa aja yang memasukan data yang udah diterima aja dulu,” jelas dia.

 

Baca: Bermain di Pantai, 2 Anak di Carita Terseret Ombak, 1 Diantaranya Hilang Tenggelam

 

Baca: Bupati Irna Ajak Seluruh Komponen Sukseskan Bulan Imunisasi Anak di Pandeglang

 

Bahkan, pihaknya harus menggelar rapat dengan para calon orang tua murid untuk menjelaskan alasan kenapa anaknya tidak dapat diterima disekolahnya.

 

“Kami memberikan penjelasan kepada orang tua tujuannya agar memaklumi dan memahami betul bahwa pada dasarnya kami tidak mengadakan seleksi secara menulis maupun membaca anak, itu tidak kami seleksi. Yang kami seleksi ini adalah karena alasan usia dan zonasi,” paparnya.

 

Ia memperkirakan, antusias ini didapatkan dari berbagai inovasi dan langkah yang dilakukan sekolahnya, diantaranya yakni menjadi salah satu sekolah penggerak di Pandeglang yang menggunakan kurikulum Merdeka Belajar.

 

Dengan kondisi ini, kata dia, pihaknya mengaku bersyukur karena kepercayaan masyarakat dan calon orang tua siswa masih tinggi. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.