MTQ Banten Ke X Pandeglang menjadi Tuan Rumah





Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) X Banten secara resmi dibuka Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah di Alun-alun Pandeglang, Sabtu (4/5) malam. Pada MTQ tahun ini, sebanyak 432 kafilah yang berasal dari empat kota dan empat kabupaten di Banten akan berkompetisi untuk meraih prestasi.
Pembukaan MTQ Banten yang dipadati pengunjung dari berbagai wilayah di Pandeglang itu, diawali dengan defile para kafilah. Setelah itu, diiringi dengan defile marching band dan penampilan tarian kesenian khas daerah Pandeglang. Pembukaan MTQ juga dihadiri Dirjen Binmas Islam, H. Abdul Jalil.
Gubernur Banten dalam sambutannya mengatakan, Banten telah 10 kali menggelar MTQ. Kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan keagamaan di wilayah Banten.
“Untuk menunjang berbagai kegiatan keislaman, Banten juga sudah memiliki mushaf dan tafsir Alquran. Seluruhnya dibiayai oleh APBD Banten. Jumlahnya mencapai puluhan ribu mushaf,” kata Atut.
Menurut dia, pembuatan mushaf Alquran di Banten merupakan bagian untuk mendukung gerakan masyarakat Banten gemar mengaji. Apalagi, program gerakan gemar mengaji ini juga dicanangkan oleh Kementerian Agama.
Oleh karena itu, kata Atut, pelaksanaan MTQ diharapkan bisa menumbuhkan kepedulian terhadap ajaran yang ada di dalam Alquran. MTQ Banten ini juga diharapkan bisa menghasilkan qori dan qoriah yang terbaik untuk ditampilkan pada MTQ tingkat nasional.
“MTQ menjadi bagian untuk menghasilkan qori dan qoriah yang terbaik di Banten. Nantinya, mereka diharapkan bisa membawa nama Banten, baik di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.
Ia menilai, pada pelaksanaan MTQ tingkat nasional dan internasional, beberap waktu lalu, Banten telah menghasilkan qori dan qoriah yang terbaik. Hal ini tentu saja sesuai dengan harapan para alim ulama di Banten.
Tingkatkan moral
Sementara itu, Dirjen Binmas Islam Kementerian Agama, H. Abdul Jalil mengharapkan, pelaksanaan MTQ bisa menghasilkan qori dan qoriah terbaik, baik untuk tingkat nasional maupun internasional.
Ia juga mengatakan, Alquran bisa menjawab berbagai persoalan yang ada. Selain itu, bisa meningkatkan moral bangsa. Harus diakui, pentingnya Alquran dan pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
“Perlu membangun akhlakul karimah. Untuk itu, MTQ merupakan bagian untuk menerapkan ajaran Islam secara benar dan membangun akhlakul karimah,” katanya.
Abdul Jalil menuturkan, Kementerian Agama memprogramkan gerakan masyarakat gemar mengaji. Kegiatan ini merupakan bagian untuk menciptakan generasi muda memiliki akhlak yang baik sesuai dengan ajaran Islam. Apalagi, saat ini tengah berlangsung modernisasi yang melanda kaum generasi muda di Indonesia. (H-18)***

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.