Keberadaan 4 Anak Badak Jawa Diapresiasi



Dirjen KSDAE, Wiratno, saat menandatangani peresmian nama Badak Jawa di Kawasan TNUK pada saat Hari Badak Sedunia, Jumat (22/09/2017).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Direktur Jendral (Dirjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengapresiasi lahirnya sebanyak empat badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

Dengan adanya tambahan empat badak jawa ini, tambah Wiratno, menjadi sebuah harapan baru bagi penyelamatan satwa langka atas ancaman kepunahan populasi badak.

“Bagus saya kira ini contoh seluruh dunia, bahwa kita mampu. Konservasi spesies memang waktu yang lama, bisa sekitar 40 sampai 50 tahun,” kata dia saat moment peringatan Hari Badak Sedunia di kawasan TNUK, Jumat (22/09).

(Baca: 4 Anak Badak Jawa Lahir di Ujung Kulon)

Menurut dia, saat ini kinerja balai TNUK untuk mensosialisasikan keberadaan Badak Jawa dan pentingnya menjaga lingkungan disekitar kawasan TNUK juga patut diapresiasi. Apalagi, jika kinerja tersebut melibatkan semua pihak.

“Bagus ya, kerja konservasi merupakan kerja kolektif sehingga melibatkan terutama masyarakat sekitar, pemerintah daerah, tokoh-tokoh agama, tokoh adat, pramuka, pecinta alam semua harus terlibat. Masyarakat setempat harus dapat manfaat dari hutan,” tambah dia.
(Baca: TNUK Peringati World Rhino Day)

Sementara itu, Kepala Balai TNUK, Mamat Rahmat menuturkan, pada kegiatan Hari Badak Sedunia tersebut, pihaknya ingin menyampaikan pesan bahwa merupakan tugas semua pihak untuk melestarikan keberadaan Badak Jawa.

“Jadi kami di kegiatan ini sengaja kita seting karena merupakan hajat besar kami yang merupakan agenda tahunan. Ditahun kedua di ujung kulon yang kita selenggarakan. Kami membawa tema diujung cula badak jawa. Karena diujung cula itu artinya badak jawa sedang terancam tetapi ada harapan untuk kelestariannya dengan melibatkan banyak pihak. Bersama kita bisa ayo lestarikan ujung kulon,” ujar dia.

Dalam kegiatan tersebut, Dirjen KSDAE juga menandatangani Deklarasi Hari Badak Sedunia Tahun 2017 serta merelase hasil monitoring Badak Jawa tahun 2016 di TNUK.
Penandatanganan tersebut sekaligus pemberian nama 4 anak Badak Jawa yang lahir ditahun 2016. 2 anak Badak Jawa jantan diberi nama Prabu dan Manggala, 2 anak badak betina diberi nama Irna dan Mayang.

Saat ini terdapat 67 badak jawa di TNUK dengan komposisi 37 badak jantan dan 30 badak betina. Hal ini menunjukkan populasi badak jawa di TNUK masih mengalami perkembangbiakan yang alami. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.