Irna: Kalau Orientasi Saya Populis, Saya Hotmix Semua Jalan Tapi Saya Bohongi Masyarakat
Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Kecamatan Pagelaran, Senin (17/02/2020). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) 2020, pemerintahan Bupati Irna Narulita tidak melahirkan sejumlah
kebijakan baru yang populis, khususnya di bidang infrastruktur jalan. Kebijakan
populis artinya kebijakan yang disukai masyarakat karena pemimpin melakukan
kebijakan yang berpihak langsung kepada rakyat kebanyakan, bukan pada elit
ataupun pemerintahan.
“Kalau orientasi saya mau populis, apalagi saya mau ikut
pilkada, saya hotmix aja semua, (sekarang) udah rapi udah kelar. Dua tahun
setengah udah kelar. Tapi kan saya gak kesana, saya membohongi masyarakat
karena setahun rusak. Berarti uang rakyat itu saya pake diinjek lewat mobil,
apalagi tronton, udah hancur enam bulan,” kata Irna, Senin (17/02).
Irna menuturukan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang dibawah
kepemimpinannya bersama Tanto Warsono Arban, keukeuh membangun jalan dengan
cara betonasi. Dengan betonasi, maka jalan akan bertahan lebih lama daripada
dibangun dengan cara hotmix namun tidak bertahan lama.
Pembangunan jalan dengan betonisasi, kata Irna, dilakukan pada
jalan yang kondisi tanahnya labil. Sementara jalan yang kondisi tanahnya baik
maka akan di hotmix.
“Saya gak melihat kesana. Orang lain mah yang orientasinya
kuantitas, udah rusak lagi. Saya masih bertahan. Tapi emang hanya satu kilo dua
kilo, sabar lah. Bagi yang tanahnya pondasinya kuat zaman belanda saya hotmix. Tapi saya berharap masyarakat bisa paham. Kalau yang namanya beton satu kilo kan 2,7
miliar sampai 3 miliar, kalau hotmix 900 juta rapi sekilo, bedanya 3 kali
lipat. Saya lihat mana yang harus tetap beton,” sambungnya.
Namun diakuinya, dengan cara betonisasi maka proses
pembangunan di seluruh Kecamatan akan terus berjenjang dan memakan waktu lama
karena memakan anggaran yang besar. Irna mengaku tidak ingin membangun jalan dengan
cara instan namun hasilnya tidak tahan lama.
Ia mencontohkan pembangunan jalan betonisasi jalur Bama-Pagelaran
yang dilakukan berjenjang dari tahun ke tahun.
“Nih (menunjuk jalan) kalau saya misalkan orientasinya kepada
kuantitas karena mau ada sesuatu hal saya hotmix aja rapi sampai lima kilo. Gak, saya tetap beton ini. Karena masalahnya saya harus mengeluarkan uang lagi tahun
depan untuk memperbaiki ini lagi, berarti kan saya membohongi rakyat,”
pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar