Pembangunan Jaringan Kabel SUTET di Tengah Perumahan Desa Sindanglaya Ditolak Warga

Warga perumahan D'Mutiara Residence menolak jaringan kabel listrik SUTET.

KRAKATAURADIO.COM, PAGELARAN - Proyek pembangunan jaringan kabel listrik Saluran Udara Tegangan Esktra Tinggi (SUTET) yang melintasi perumahan D’Mutiara Residence di Desa Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, ditolak warga. Hal itu terjadi lantaran proyek tersebut berada tepat di atas pemukiman warga.

 

Salah satu warga, Denkus Losa mengatakan, warga menolak karena kabel konduktor SUTET akan melintasi perumahan warga. Ia khawatir apabila proyek itu berjalan, akan terjadi masalah baru.

 

“Yang namanya sudah ada kabel konduktor SUTET itu ya kerugian ekonomi juga bakal ada kan, kaitan dengan harga properti yang pasti turun kan harganya, karena gak bakalan mau orang beli tanah atau rumah dibawah jalur sutet kan,” kata dia, Selasa (27/06).

 

Ia menerangkan, sebelumnya dirinya bersama warga perumahan mengikuti sosialisasi yang dilakukan oleh PT PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) pada Kamis 22 Juni 2023. Dalam kegiatan tersebut, warga diberi tahu bakal menerima kompensasi dari adanya jaringan kabel listrik SUTET.

 

“Sedangkan selama ini belum ada survei apa-apa terkait izin lingkungan dan lain sebagainya gitu salah satunya dari warga, ko ini langsung ada kompensasi? Emang riwayatnya gimana? Setidaknya kan ada pemberitahuan, pra kontruksi kan, ada survei lingkungan kan, dan akhirnya ya terlepas dari itu mereka katanya sudah sejak lama perencanaannya,” terangnya.

 

Baca: Baznas Kabupaten Pandeglang Salurkan Bantuan Pendidikan

 

Baca: Kecamatan Sumur dan Pulosari Disambangi Mahasiswa UGM Lakukan Penelitian

 

Menurut dia, proyek ini dirasa akan merugikan warga perumahan. Selain sisi ekonomi, faktor kesehatan juga menjadikan warga menolak.

 

“Terus selain itu banyak dampak lainnya kan, terus aktivitas juga terbatas kan,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, pihaknya meminta agar pemerintah Desa dan Kecamatan mampu duduk bersama dan mencarikan solusi dari pembangunan tersebut.

 

“Setidaknya kami ingin memohon atau berharap bahwa pembangunan jalur SUTET ini di tiang 17 dan 18 itu bisa digeser ke area di luar pemukiman,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.