Polres Amankan Pelaku Penyelundupan Pupuk Subsidi di Pandeglang

Polres Pandeglang saat ungkap kasus pupuk bersubsidi di Mapolres Pandeglang, Senin (24/07/2023).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Polres Pandeglang, Banten, berhasil menggagalkan penyelundupan pupuk bersubsidi yang akan dibawa keluar dari wilayah Kabupaten Pandeglang. Akibat kasus ini, petani kesulitan mencari pupuk bersubsidi.

 

Kapolres Pandeglang, AKBP Belny Warlansyah mengatakan, pengungkapan kasus ini bermula ketika banyak petani yang mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan pupuk bersubsidi. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan petugas menemukan lokasi penimbunan pupuk di Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Labuan, Jumat (21/07/2023).

 

“Atas dasar informasi tersebut, tim melakukan penyelidikan. Kemudian kami berhasil mengamankan empat pelaku berikut barang bukti pupuk subsidi sebanyak 25 ton berikut dua kendaraan roda enam,” kata Belny dalam konferensi pers di Mapolres Pandeglang, Senin (24/07).

 

Di lokasi itu, polisi mengamankan empat orang tersangka yakni AH, JI, HJ, dan JP. Keempat orang itu merupakan pemilik kios sekaligus penyuplai pupuk di wilayah Kecamatan Labuan.

 

“Dari tangan pelaku, polisi mengamankan 10 ton pupuk urea dan 15 ton pupuk pupuk NPK phonska serta dua unit mobil truk pengangkut pupuk bersubsidi tersebut,” terangnya.

 

Baca: Lepas Kafilah Pandeglang di MTQ Banten, Bupati Optimis Raih Hasil Terbaik

 

Baca: Pemkab Pandeglang Raih KLA Tingkat Pratama, Komnas PA Pandeglang Prihatin

 

Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengecam keras aksi para pelaku. Menurut dia, tindakan pelaku ini telah mencederai para petani di Kabupaten Pandeglang.

 

“Kamu harus tanggung jawab atas perbuatan ini, petani sangat butuh pupuk ini malah kamu jual ke daerah lain,” ujar Irna kepada pelaku.

 

Apalagi saat ini, lanjutnya, wilayah Pandeglang sedang melakukan gerakan percepatan tanam padi sebagai antisipasi ancaman terjadinya el nino.

 

“Pak Menteri datang agar kita melakukan percepatan tanam, saat petani butuh pupuk oknum tidak bertanggung jawab ini malah cari untung sendiri,” geramnya.

 

Diakui Irna, saat terjadi kelangkaan pupuk, pihaknya sebagai Kepala Daerah dan para wakil rakyat kerap menjadi sasaran. Padahal, kenyataan yang terjadi pupuk itu diselundupkan keluar pandeglang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

 

“Kami selalu disalahkan, ternyata kalian oknum yang menyakiti petani di tengah kebutuhan pupuk saat musim tanam,” tutur dia.

 

Disisi lain, Irna mengapresiasi jajaran Polres Pandeglang yang sigap melakukan operasi sehingga bisa menggagalkan penyelundupan pupuk subsidi keluar Pandeglang.

 

Saat ini, keempat pelaku tersebut telah diamankan untuk pengembangan kasus lebih lanjut. Namun, polisi masih memburu empat pelaku lain yang saat ini sudah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO). (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.