Polres Pandeglang Turunkan 900 Personel Amankan Pemilu 2024

Kabag Ops Polres Pandeglang, Kompol Yogie Roozandi.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Polres Pandeglang akan menurunkan 900 personel dalam melakukan pengamanan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dikemas dalam Operasi Mantap Brata 2023-2024.

 

Kabag Ops Polres Pandeglang, Kompol Yogie Roozandi mengatakan, Operasi Mantap Brata ini memiliki tujuan menciptakan keamanan, kelancaran, dan ketertiban pada setiap tahapan Pemilu.

 

“Operasi Mantap Brata terkait masalah bagaimana pengamanan pelaksanaan pemilu agar bisa berjalan dengan aman dan kondusif. Ada beberapa pelaksanaan kegiatan dan satgas. Kita ada 6 satgas, pertama itu satgas preemtif, kedua ada satgas preventif, kita juga ada memiliki satgas kamseltibcarlantas, kemudian satgas gakkum, yang kelima ada satgas humop masalah pelanggaran hoax, dan keenam satgas antisipasi apabila terjadi bencana kami sudah menyiapkan juga pasukan untuk antisipasi bencana,” kata dia, Kamis (19/10).

 

Ia menerangkan, masing-masing Satgas memiliki tugas pokok masing-masing dan pengamanan tempat atau lokasi, seperti pengamanan petugas penyelenggara dan kantor atau lokasi.

 

“Masing-masing satgas itu beda, disini ada juga tempat-tempat yang perlu kita amankan. Jadi sasaran operasi itu ada orang, yaitu komisioner kemudian petugas pemilu, masyarakat, juga tempat. Tempat yang kita perlu jaga disini adalah KPU, Bawaslu, logistik. Untuk jumlah personel yang dilibatkan kurang lebih 900 personel,” jelasnya.

 

Baca: Sutoto dan Tb Nandar Dilantik Jadi Kepala Dinsos dan Diskomsantik Pandeglang

 

Baca: Dinsos Pandeglang Terus Pantau Percepatan Penyaluran Bansos 2023

 

Menurut dia, ratusan personel itu diantaranya pasukan gabungan dari Ditsamapta Polda Banten, 1 kompi Brimob Polda Banten, dan personel Polres Pandeglang.

 

Selain itu, dari total 3.795 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Pandeglang, polisi telah memetakan daerah-daerah mana saja yang masuk kategori rawan.

 

“Kita mempunyai peta kerawanan itu sangat rawan, rawan, dan kurang rawan. Ini terkait masalah adanya dulu riwayat pemilihan suara ulang, kemudian pernah terjadi bencana, kemudian juga adanya tempat atau lokasi yang sulit ditempuh, kemudian juga signal,” beber dia.

 

Ia mengakui, ratusan personel ini belum dapat mengcover seluruh wilayah Pandeglang. Namun dengan keberadaan Satgas-satgas yang memilik tupoksi masing-masing, maka pengamanan Pemilu dapat dimaksimalkan.

 

“Kita sama-sama meminta kepada masyarakat untuk mendukung kepolisian menjaga situasi kamtibmas dengan kondusif. Jangan ragu-ragu laporkan kepada kami sehingga bisa diantisipasi dengan lebih cepat dan lebih awal, dan 80 persen masyarakat ikut aktif dalam pemilihan,” tutupnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.