4 Bangunan di Menes Hangus Terbakar, Warga Minta Mobil Damkar Ditempatkan di Kantor Kecamatan

Tangkapan layar dari tayangan video kebakaran yang terjadi di Kampung Cimedang, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Rabu (19/12/2023).

KRAKATAURADIO.COM, MENES - Sebanyak 3 rumah dan 1 pondok pesantren (ponpes) di Kampung Cimedang RT 02 RW 09, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, hangus terbakar. Kejadian naas ini tidak menimbulkan korban jiwa, namun kerugian materil diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah.

 

Bangunan rumah yang terbakar diantaranya milik ibu Amaliah (70), Ida (40) dan Armah (70). Sedangkan bangunan pesantren yang terbakar diketahui milik Naziah.

 

Salah satu warga setempat, M. Soleh mengatakan, kejadian ini terjadi pada Selasa (19/12/2023) sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu warga melihat api yang telah membesar dan membakar 1 rumah dan 1 pondok pesantren.

 

Menurut dia, bangunan rumah dan pondok pesantren yang terbuat dari kayu ditambah kondisi angin yang cukup kencang membuat api dengan cepat menjalar ke  bangunan rumah lainnya.

 

Warga kemudian menelpon petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) sambil mencoba memadamkan api menggunakan alat seadanya.

 

“Ada juga masyarakat yang nelpon pemerintah berharap 1 unit pemadam kebakaran tetapi sudah terlambat karena api sangat cepat sekali menjalarnya. Maklum cuaca begitu panas dibantu dengan angin yang lumayan besar,” kata dia, Rabu (20/12).

 

Baca: Pjs Kades di Kabupaten Pandeglang Resmi Ditetapkan

 

Baca: PAC Muslimat NU Pandeglang Masa Bakti 2023-2028 Resmi Dilantik

 

Kondisi saat ini rumah korban sudah rata dengan tanah, dan masyarakat sekitar juga turut membantu korban dalam proses pembersihan. Sementara korban mengungsi di rumah saudaranya masing-masing.

 

“Sementara ini menanggulangi korban dengan menitipkan ke keluarganya kemudian warga mengadakan semacam sumbangan untuk membantu sementara ke pihak korban,” ujarnya.

 

Dia mengaku belum mengetahui penyebab kebakaran tiga rumah warga dan satu kobong Ponpes tersebut. Warga sendiri berharap adanya mobil Damkar yang ditempatkan di kantor Kecamatan setempat agar jika terjadi kebakaran maka bisa segera dibantu.

 

“Mudah-mudahan tidak terjadi lagi, untuk itu lebih waspada saja masyarakat. Kemudian untuk pemerintah mohon diupayakan mobil pemadam kebakaran itu siap stand by minimal di kecamatan lah seperti itu supaya ketika kejadian tidak terjadi terlambat penolongan,” tutupnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.