Harga Sembako Naik, Pedagang Keluhkan Daya Beli dan Turunnya Omset

Salah satu pedagang sembako di pasar baru Labuan, Kabupaten Pandeglang.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Kenaikan harga kebutuhan pokok saat ini menuai respon baik dari masyarakat maupun pedagang. Kenaikan ini pun berdampak pada daya beli masyarakat yang pada akhirnya mempengaruhi omset pedagang.

 

Salah satu penjual nasi uduk di Labuan, Nurhasanah mengaku kenaikan harga beras membuat daya beli konsumen menurun. Ia mengeluhkan harga beras dan juga sayuran yang serba mahal.

 

“Pokoknya ini dari semuanya, dari telur, cabe, tomat, gula, terigu, semuanya pada naik,” kata dia, Jumat (01/03).

 

Selain itu, lanjutnya, keuntungan penjualannya juga berkurang. Kenaikan harga beras tersebut membuatnya dilema. Dia tidak mungkin menaikkan harga jual nasi uduknya karena akan berdampak pada daya beli konsumen.

 

Dia mengaku keuntungan yang didapatkan menurun dan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Meski begitu, dia tidak ingin menaikkan harga karena diprotes pembeli.

 

“Kan misalkan kalau saya jualan abisnya misalkan 3 liter. Kalau abis kan kita buat nambahan lagi beli berasnya. Itu dengan harga 15 ribu (per liter) juga kalau 4 liter berapa. Belum lagi cabenya,” ujarnya.

 

Baca: Lindungi Masyarakat Rentan, Pemkab Dorong ASN Jadi Ibu Asuh

 

Baca: Posisi 5 Camat di Pandeglang Digeser pada Pelantikan Jabatan

 

Sementara Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang, Alan mengatakan, kenaikan ini terjadi karena permintaan masyarakat yang tinggi menjelang Ramadan.

 

“Sebetulnya ini lebih ke permintaan sih menjelang ramadan karena biasanya per rumah tangga ini stok barang untuk selama ramadan, itu yang membuat harga tinggi,” ucap dia.

 

Ia mengakui dengan kenaikan harga ini dikeluhkan oleh para pedagang, lantaran mempengaruhi minat masyarakat dalam berbelanja.

 

“Mereka sangat mengeluh karena omset mereka turun jauh. Untuk belanja stok pun mereka tidak bisa banyak karena khawatir ketika belanja banyak dengan harga yang tinggi dengan stok yang masih banyak kemudian harga turun mereka akan merugi,” terangnya.

 

Untuk mensiasati kenaikan harga sembako, Pemerintah Daerah melakukan berbagai upaya diantaranya dengan melakukan operasi pasar murah khususnya untuk komoditi beras.

 

“Kita akan menjalankan sebelum ramadan ini di beberapa kecamatan. Kita menunggu jadwal dulu dari Bulog,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.