Kopdes Merah Putih Belum Terbentuk, Camat Labuan Gelar Sosialisasi
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Pemerintah Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten, terus mengakselerasi pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 9 Desa yang ada di wilayahnya. Upaya ini dilakukan untuk mendukung program nasional sekaligus memperkuat perekonomian desa.
Camat Labuan, Yayat Hidayat mengatakan, pihaknya secara aktif mensosialisasikan pembentukan Kopdes Merah Putih kepada seluruh pemerintah desa. Tak hanya sosialisasi, agenda yang dilakukan di Desa Banyumekar ini juga dirangkai dengan rencana pelaksanaan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus).
“Tadi juga kita udah melakukan sosialisasi terkait persiapan pembentukan koperasi merah putih di kecamatan Labuan. Kita undang semua kepala desa atau yang mewakili. Hal-hal apa saja yang memang harus mereka persiapkan untuk musdesus. Jadi dalam musdesus ini salah satu agendanya adalah bagaimana menghasilkan atau memilih pengurus koperasi nanti yang akan menjalankan koperasi merah putih di desanya masing-masing,” kata dia, Rabu (14/05).
Menurut Yayat, dari hasil komunikasi bersama pihak terkait, Musdesus di kecamatan Labuan sudah teragendakan, yakni pada 05 Juni dan 10 Juni 2025. Langkah percepatan ini menjadi bagian dari program nasional pembentukan 80.000 Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia.
“Untuk Labuan itu tanggal 5 dan tanggal 10 (Juni). Jadi tanggal 5 itu untuk 8 desa dan 1 desa di tanggal 10. Mudah-mudahan kegiatan musdesus di kecamatan Labuan berjalan sesuai dengan harapan semuanya,” ujarnya.
Baca: Camat Carita Tekankan Pentingnya Kopdes Merah Putih Tingkatkan Kesejahteraan Warga Desa
Baca: Resmi Dilantik, Pengurus MWC NU Menes Akan Dirikan Kantor
Ia menambahkan, dalam sosialisasi tersebut, diketahui beberapa desa akan melakukan tahapan penjaringan kepada warga yang berminat menjadi pengurus. Sementara desa lainnya diharapkan segera mempersiapkan agar pembentukan Kopdes Merah Putih dapat dilakukan.
Camat meyakini, keberadaan Kopdes Merah Putih akan meningkatkan kemandirian ekonomi dan warga desa. Koperasi ini, lanjutnya, telah dirancang oleh pemerintah sebagai wadah untuk menampung, mengelola, dan memasarkan hasil produksi desa.
“Jadi keberadaan koperasi ini saya kira sangat potensial untuk bagaimana menggerakan dan menumbuhkan perekonomian yang ada di desa-desa di seluruh Indonesia tentunya, termasuk desa yang ada di kecamatan Labuan,” ucap dia.
Terpisah, salah satu warga Labuan, Andar Kusnandar mengaku sepakat agar pembentukan Kopdes Merah Putih segera dilakukan melalui Musdesus. Ia memandang, langkah pemerintah kecamatan yang menggelar sosialisasi percepatan pembentukan Musdesus sudah tepat, disamping menggandeng pihak lain seperti Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) dan Dinas Koperasi UMKM Industri dan Perdagangan (Diskoperindag).
“Ini harus disambut baik terkait program dari Presiden Prabowo karena untuk mewujudkan desa yang mandiri dia bisa mengurus rumah tangga sendiri. Dalam hal ini pemerintah berfokus kepada desa ingin membangun itu dari bawah,” tutur dia.
Baca: 19 Orang Ikuti Pemilihan Pengurus Kopdes Merah Putih di Desa Sukajadi
Menurut Andar, potensi desa-desa yang ada di kecamatan Labuan sangat bervariatif dan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Ia mencontohkan, Desa Labuan dari sektor perekonomian dan perdagangan. Selain itu dari sektor pariwisata seperti Caringin dan Cigondang serta sektor perikanan di Teluk.
Potensi desa itulah, lanjutnya, yang harus dijadikan unit usaha Kopdes Merah Putih disamping menggunakan Sumber Daya Manusia (SDM) asli desa tersebut.
“Kemudian saya lihat di Banyubiru dan Banyumekar, pertanian sangat melimpah. Bahkan sumber airnya cukup baik. Kemudian juga untuk peternakan ataupun juga usaha-usaha lainnya atau kearifan lokal itu sendiri,” ungkap dia.
Meski begitu, Andar menegaskan, dana yang dikelola koperasi bukanlah hibah atau bantuan cuma-cuma, melainkan dana yang wajib dipertanggungjawabkan sesuai mekanisme dan tujuan koperasi.
“Jadi bukan berarti ini adalah uang cuma-cuma seperti yang dikatakan kemarin Pak Menteri. Bahwasanya ini harus betul-betul tepat sasaran, dikelola dengan baik. Ketika segala mekanisme berjalan dengan baik, maka desa harus mempunyai target untuk berkembang. Tentunya pergerakan perekonomian, keuangan, perdagangan di bawah ini bisa berjalan,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar