Pemdes Sindanglaya Dorong Pemerintah Bantu Bangun Rumah Warga yang Terbakar
![]() |
| Kepala Desa (Kades) Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Hidayat saat meninjau rumah warganya yang terbakar. |
KRAKATAURADIO.COM, PAGELARAN - Pemerintah Desa (Pemdes) Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, meminta pemerintah agar memprioritaskan perbaikan rumah warga yang terdampak kebakaran. Pasalnya sejak peristiwa itu terjadi pada 30 September 2024, sampai kini rumah tersebut belum dibangun.
Kepala Desa Sindanglaya, Kecamatan Pagelaran, Hidayat menuturkan, pihaknya sudah mengirimkan proposal bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk segera membangun salah satu rumah warganya.
Ia menerangkan, korban atas nama Umed (60), warga Kampung Pasireurih RT 02 RW 04, Desa Sindanglaya, yang kesehariannya merupakan seorang tani dan istrinya pedagang sayur di pasar.
“Sejauh ini kami bersama Pemkab melalui dinas sosial telah memberikan bantuan darurat seperti makanan, pakaian, dan kebutuhan pokok lainnya untuk membantu meringankan beban warga yang terkena musibah,” kata dia.
Bahkan untuk membantu kesehariannya, Kementerian Sosial (Kemensos) telah memberi bantuan permodalan usaha.
“Saya sangat berharap kepada pemerintah daerah, provinsi maupun pusat agar segera direalisasikan dibantu perbaikan rumah yang rusak akibat kebakaran, karena mereka sangat membutuhkan,” ujarnya.
Menurut dia, permintaan ini muncul sebagai bentuk kepedulian dan upaya pemulihan bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat kebakaran.
Baca: Penuh Haru, SMP dan SMA Islam Al-Adib Gelar Haflah Akhirussanah
Baca: Masjid Raya Al-Bantani Akan Direnovasi Pemprov Banten
Sementara warga yang rumahnya terbakar, Umed menuturkan, sejak kebakaran melanda rumahnya, setiap malam ia dan istrinya tidur di dapur. Ia berharap, pemerintah segera memperbaiki rumahnya.
“Saya namanya udah tua tidurnya di luar aja. Harapan saya mudah-mudahan ada bantuan, maksud saya bagaimana sih,” ucap dia.
Istri Umed, Rukayah mengaku, terpaksa tidur di dapur karena atap bangunan rumahnya habis terbakar.
“Gak nyaman sebenarnya tidur di dapur, tapi ya mau gimana lagi. Gak ada tempat lain,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar