Pemprov Alokasikan Program Sarjana Penggerak Desa, 20 Juta per Orang

Gubernur Banten, Andra Soni meluncurkan program sarjana penggerak desa, di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, Rabu (18/06/2025).

KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), mengalokasikan program sarjana penggerak desa. Per desa harus memiliki 1 orang sarjana dengan anggaran mencapai Rp 20 juta.

 

Plt Kepala DPMD Banten, Berly Rizki Natakusumah menjelaskan, bantuan keuangan desa tahun 2025 diarahkan untuk pembangunan berkelanjutan yang berbasis penguatan Sumber Daya Manusia (SDM).

 

“Salah satu fokus utama adalah program sarjana penggerak desa. Setiap desa wajib membiayai satu calon sarjana dari dana bantuan keuangan, dengan alokasi sebesar Rp 20 juta per orang. Rinciannya, 8 juta untuk biaya pendidikan, dan 12 juta untuk biaya penunjang hidup,” kata dia.

 

Berly menerangkan, dana bantuan keuangan desa juga mencakup beberapa komponen penting lain, antara lain biaya penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa sebesar Rp 10 juta dibagi rata untuk pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

 

Selanjutnya, biaya operasional transformasi posyandu dan pelayanan dasar sebesar Rp 5 juta per desa, pengadaan bibit dan sarana prasarana untuk kebun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) guna mendukung ketahanan pangan.

 

Komponen lainnya juga mencakup penyertaan modal untuk BUMDes, maksimal Rp 10 juta per desa, pembuatan akta pendirian dan perubahan anggaran dasar Koperasi Desa Merah Putih, dan program pencegahan dan pemberantasan narkoba di tingkat desa.

 

“Jika semua kebutuhan dasar tersebut telah terpenuhi, sisa dana dapat digunakan untuk pemeliharaan atau penataan jalan desa, jalan lingkungan kawasan permukiman, serta pemeliharaan kantor desa dan halaman kantor,” terangnya.

 

Ia menyebut, keseluruhan program ini merupakan langkah strategis Pemprov Banten dalam mendukung desa sebagai garda terdepan pembangunan.

 

Baca: Muspika dan Warga Siap Gelar Hari Jadi Carita ke-47

 

Baca: Ade Sumardi Hadiri Launching Program Sarjana Penggerak Desa

 

Terpisah, Kepala Desa Sukajadi, Kecamatan Carita, Sandi Wyasa menyambut baik adanya program sarjana penggerak desa. Pihaknya mengaku sudah menyebarkan informasi tersebut kepada warga.

 

“Saya sudah bikin pamflet disebarkan ke RT RW untuk ke masyarakat semua. Sudah kita share. Untuk respon masyarakat sampai saat ini udah hampir 2 minggu kita umumkan ini belum ada yang daftar,” ucap dia.

 

Ia menerangkan, sejumlah syarat diantaranya calon mahasiswa harus berasal dari keluarga tidak mampu berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), berdomisili di desa bersangkutan.

 

Program ini, lanjutnya, berlaku untuk lulusan SMA sederajat masa ajaran tahun 2023, 2024, 2025. Sandi menduga, salah satu faktor warga belum daftar karena masih ragu. Meski begitu, program ini diharapkan mencetak sarjana yang wajib mengabdikan diri di desa.

 

“Si calon takutnya dia daftar gak masuk. Makanya kita sudah gembor-gemborkan lagi ke masyarakat supaya datang aja nanti kita cek bareng-bareng,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.