Pengiriman Batubara Menggunakan Truk, Ini Kata UBP Banten 2 Labuan
![]() |
PT Indonesia Power UBP Banten 2 Labuan. |
KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Pengiriman batubara ke PLTU Banten 2 Labuan melalui jalur darat menggunakan truk dikeluhkan. Apalagi ratusan truk tersebut melintas di jalur wisata yang dimulai sejak momentum long weekend.
Salah satu warga Carita, Juli (38) mengatakan, truk bermuatan batubara ini sering lewat sejak momen libur panjang. Warga dan wisatawan, kata dia, banyak yang mengeluh karena menimbulkan dampak negatif seperti polusi dan rawan kecelakaan.
“Sangat mengganggu apalagi hari libur ini mengganggu warga sekitar, mengganggu pengendara dan wisatawan yang mau ke Carita. Kalau berjatuhan membahayakan, kena mata juga membahayakan khawatir yang naik motor kena mata khawatir ada kecelakaan,” kata dia.
Keluhan senada juga disampaikan Buhori (40), salah satu wisatawan. Menurut dia, seharusnya di momen hari libur truk pengangkut batubara dihentikan sementara.
“Harusnya seperti hari libur itu di stop dulu karena banyak wisatawan yang pengen liburan,” ujarnya.
Terpisah, Manager Administrasi PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (PLN IP UBP) Banten 2 Labuan, M. Sofiyudin Aziz, membenarkan pengiriman batubara dilakukan melalui jalur darat menggunakan truk.
Baca: Peringati Hari Lahir Pancasila, PP Banten Gelar Turnamen Catur
Baca: BUMDes Bandung Pandeglang Ekspor Ikan Mas Sinyonya ke Vietnam
Ia memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan tersebut. Pengiriman lewat darat ini, lanjutnya, bertujuan untuk mengamankan dapur stok batubara di stock area PLTU Labuan.
“Jadi memang untuk kegiatan trucking batubara ini baru sekali ini kita lakukan demi untuk mengamankan level stock batubara. Kemudian menimbang bahwa cuaca di laut juga bervariatif, menyebabkan pelayaran kapal pengangkut batubara sedikit banyak terganggu oleh keadaan cuaca yang tidak menentu,” ucap dia melalui keterangan resmi, Selasa (03/06).
Ia menerangkan, periode bulan Mei sampai Juni, seharusnya sudah memasuki musim kemarau. Namun hujan dengan intensitas tinggi dan gelombang tinggi masih terus tetap terjadi, tidak hanya di laut namun juga di lokasi tambang pun demikian halnya. Kondisi ini yang menyebabkan rantai pasok terganggu juga.
Baca: Long Weekend, Kunjungan Wisatawan di Pantai Kodok Naik 25 Persen
Ditambahkannya, PLTU Labuan telah melakukan perencanaan pengiriman dan penerimaan batubara. Namun karena kendala cuaca dimana kapal tongkang sering berlindung saat cuaca sedang tidak baik, tongkang tersebut akhirnya datang bersamaan menyebabkan antrian pembongkaran di Jetty PLTU Labuan.
“Jadi ketika tiba di Labuan kapal-kapal itu jadi seolah-olah sporadis datangnya bersamaan dan ini menyebabkan antrian. Kemudian karena cuaca hujan batubara yang diangkut dalam tongkang ini sedikit lembab. Nah ini memerlukan treatment khusus,” terang dia.
Pihaknya mengaku bahwa sesuai SOP, operator harus memastikan bahwa batubara yang akan dibongkar sesuai dengan spesifikasi yang diminta serta agar tidak menimbulkan kerusakan atau kerugian operasional.
“Kondisi inilah yang menyebabkan antrian kapal menjadi banyak, pembongkaran seolah-olah lambat dan kita akhirnya mengalihkan sebagian pengiriman melalui jalur darat,” pungkasnya. (Mudofar)
Tidak ada komentar