PHRI Pandeglang Sambut Baik Rapat Pemda di Hotel

Ketua PHRI Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pandeglang, menyambut positif kebijakan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang telah memberi lampu hijau bagi Pemerintah daerah (Pemda) untuk kembali menggelar rapat dan kegiatan serupa di hotel. Meski begitu, terdapat sejumlah catatan yang disampaikan.

 

Ketua PHRI Kabupaten Pandeglang, Widiasmanto menyambut baik dibukanya kegiatan MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition) di hotel. Menurut dia, kini angin segar mulai berhembus untuk industri perhotelan. Namun, ia mengungkapkan hingga saat ini belum ada realisasi konkret di lapangan.

 

“Tentunya kita menyambut baik namun yang kita harapkan apakah dengan dibukanya keran ini anggarannya sudah ada atau belum. Ini juga kita harapannya sih ada. Tapi pasti kita akan mencoba budgetnya itu menyesuaikan,” kata dia, Kamis (12/06).

 

Widi mengakui, dampak pelarangan MICE sebelumnya cukup besar terhadap tingkat okupansi hotel di Pandeglang. Ia mencatat, saat kebijakan efisiensi diberlakukan, okupansi anjlok drastis.

 

Tak hanya hotel, sektor restoran pun turut terdampak. Minimnya kunjungan wisatawan dan tidak adanya kegiatan MICE membuat tingkat konsumsi di restoran turun drastis.

 

“Satu semester ini dari awal tahun sampai Juni, para pelaku ini betul-betul kondisinya gak baik-baik saja lah, karena memang hotel-hotel di resort khususnya di Pandeglang ini kan mengandalkan weekend,” ujarnya.

 

Baca: Pendaftaran SMA di Provinsi Banten Dibuka 16 Juni

 

Baca: Bantu Warga Tak Mampu, Gerindra Pandeglang Gelar Khitanan Massal

 

PHRI juga mencatat bahwa selama periode larangan MICE, beberapa hotel terpaksa melakukan sejumlah kebijakan dimana pekerja harian hanya dipekerjakan saat ada kegiatan besar.

 

“Pada saat sepi ya kita menggunakan tenaga yang seefisien mungkin. Ada juga beberapa hotel yang mempekerjakan tenaganya mungkin karena masih masa pendidikan atau baru setelah lulus itu biasanya kan gak langsung permanen karyawan, otomatis kita gak merekrut lagi,” tutur dia.

 

Ia pun terus mendorong komunikasi antara pelaku usaha dengan Pemda. Hal ini agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) sampai dengan Kementerian dapat menggelar kegiatan di Pandeglang.

 

Widi berharap kebijakan baru dari Kemendagri ini tidak hanya menjadi regulasi di atas kertas, tetapi benar-benar diterapkan oleh Pemda.

 

“Kita juga harus belajar dan memicu bagaimana kreativitas kita tumbuhkan, apalagi nanti ada jalan tol dan sebagainya. Kita harus kreatif nyari sumber tamu lain. Apakah kerja sama dengan kedutaan, travel agent yang punya afiliasi dengan travel agent luar negeri. Ini kan sebenarnya peluang juga ya artinya itu tetap ada chance untuk kita lakukan,” imbuhnya.

 

Baca: Pemkab dan DPR RI Deklarasi Revitalisasi Eks Kewedanaan Menes

 

Manajer Marketing Mutiara Carita Cottages, Uding Saprudin menambahkan, kabar ini menjadi harapan baru bagi pelaku usaha perhotelan. Ia menyampaikan harapan agar sektor pariwisata dan perhotelan benar-benar diperhatikan sebagai bagian penting dari roda ekonomi daerah.

 

“Kalau kami menyambut bahagia dan suka cita. Menyambut bahagia ketika pemerintah membuka akses buat kegiatan menyelenggarakan di hotel kembali,” ucap dia.

 

Uding menilai keputusan tersebut sebagai angin segar bagi pelaku usaha yang terdampak kebijakan efisiensi belanja pemerintah sejak awal tahun. Menurut dia, kebijakan efisiensi tersebut menyebabkan banyak hotel kehilangan pasar dari segmen pemerintah.

 

“Makanya ketika ini di buka kembali pelaku pariwisata di hotel dan resort antusias karena ada sebuah harapan baru ke depan untuk menyelenggarakan itu,” imbuhnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.