Yayasan An Nur Havabel Mulai Beroperasi, Siap Sukseskan Program MBG

Ketua yayasan An Nur Havabel, H. Margono, Jumat (22/08/2025).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau yang dikenal sebagai dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di bawah naungan yayasan An Nur Havabel resmi beroperasi, sejak Kamis 21 Agustus kemarin.

 

Beroperasinya dapur MBG yang terletak di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang ini, melayani jumlah penerima manfaat 3 ribuan siswa, yang merupakan peserta didik serta akan menyusul balita, ibu hamil dan menyusui.

 

Ketua Yayasan An Nur Havabel, H. Margono mengatakan, keberadaan dapur MBG ini semata-mata untuk membantu pelaksanaan program Presiden Prabowo Subianto terutama dalam pemenuhan gizi.

 

Ia menerangkan, dalam mempersiapkan dapur MBG, pihaknya telah menyiapkan sejumlah hal semaksimal mungkin. Hal ini untuk meminimalisir evaluasi dan kendala saat di lapangan.

 

“Kita mempersiapkan tenaga semaksimal mungkin karena kita kan launchingnya paling awal. Jadi belum tahu kendala-kendala yang ada. Pasti kendala ada, kita siapkan semaksimal mungkin, yang penting bisa melayani seperti yang kita harapkan sama yang diharapkan pemerintah,” kata dia, Jumat (22/08).

 

Adapun sasaran sekolah yang menerima program MBG ini mencakup Desa Kalanganyar, Banyumekar, Rancateureup dan sebagian Labuan. Penyaluran MBG dilakukan setiap pagi.

 

“Totalnya sekitar 3.200 untuk awal itu. Nanti kalau udah lancar nambah lagi program pemerintahnya gitu,” ucap dia.

 

Baca: Dinkes Pandeglang Ajak Masyarakat Tingkatkan PHBS Hadapi Pancaroba

 

Baca: Penyerahan Dana Kompensasi Tumpahan Batubara Disambut Baik Nelayan dan Penggiat Pariwisata

 

Lebih lanjut menjawab terkait evaluasi, pihaknya mengaku intens melakukan rapat setiap harinya. Hal ini untuk memastikan pelayanan berjalan maksimal dan berbagai kendala di lapangan dapat teratasi.

 

Menurut dia, keberadaan dapur ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat karena seluruh pekerja berasal dari warga sekitar dapur. Apalagi bahan kebutuhan MBG, lanjutnya, diambil dari komoditi lokal, seperti beras, ayam, ikan, telur, buah-buahan dan lainnya.

 

“Mudah-mudahan MBG itu benar-benar bisa meningkatkan kualitas dan IQ atau sumber daya masyarakat. Itu juga harus di dorong dari sekolah-sekolah. Jadi udah dikasih gizi pembelajarannya nanti harus ada peningkatan,” imbuhnya.

 

Terpisah, Koordinator Wilayah (Korwil) Pendidikan Kecamatan Labuan, Agus Joni Cahyadi mengatakan, pada bulan Agustus ini sudah ada 3 dapur MBG yang akan beroperasi. Namun yang sudah berjalan awal yakni yayasan An Nur Havabel.

 

“Setiap dapur di bagi beberapa sekolah. Adapun jumlah itu setiap sekolah berbeda-beda jumlah siswanya,” katanya.

 

Dengan bertambahnya dapur MBG di Labuan, Agus berharap bisa meningkatkan indeks kecerdasan siswa dan terpenuhinya gizi anak-anak untuk menyongsong Indonesia emas 2045. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.