Ciptakan Lingkungan Sekolah Aman, BEM Banten Bersatu Edukasi Pelajar di Pandeglang
![]() |
| Bupati Pandeglang, Dewi Setiani menghadiri acara 'Berani Bersuara' di SMAN 8 Pandeglang, Senin (27/10/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Banten Bersatu Wilayah Pandeglang, menginisiasi kegiatan edukasi bertajuk ‘Berani Bersuara Ciptakan Sekolah Aman dari Kekerasan dan Pelecehan Seksual’, di SMAN 8 Pandeglang, Senin (27/10/2025).
Inisiatif ini digagas sebagai program untuk menumbuhkan kesadaran mengenai isu perundungan dan kekerasan di lingkungan sekolah.
Koordinator BEM Banten Bersatu Wilayah Pandeglang, Muhammad Rama Saputra mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan atas dasar banyaknya aksi kekerasan yang terjadi pada anak dan perempuan di Provinsi Banten khususnya Kabupaten Pandeglang.
“Ini adalah langkah kongkrit kita untuk memerangi kekerasan pada anak dan perempuan yang terjadi di Banten khususnya di kabupaten Pandeglang,” kata dia.
Menurut dia, para peserta akan diberikan pendidikan karakter dan kemudian mengetahui bagaimana caranya untuk mencegah dan melaporkan. Selain itu, faktor dari terjadinya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap anak dan perempuan di ruang pendidikan.
Kegiatan ini, lanjutnya, lahir dari kepedulian terhadap perlindungan terhadap pelajar. Menurutnya, dampak psikologis dari perundungan dan kekerasan bisa membekas hingga dewasa nanti.
“Kami berharap melalui kegiatan ini para peserta dapat memahami dan menjadikan mereka lebih berani bersuara jika mengalami atau melihat terjadinya kekerasan atau pelecehan pada perempuan dan anak di lingkungan mereka,” ujarnya.
Baca: Dua Bocah Terseret Arus Sungai Ciliman Berhasil Ditemukan
Baca: BUMDes Tembong Fokus Budidaya Cabai, Target Panen Bulan Ramadan
Bupati Pandeglang, Dewi Setiani menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif mahasiswa yang peduli terhadap isu kekerasan dan pelecehan di lingkungan pendidikan.
Ia menegaskan, bahwa menciptakan sekolah yang aman bukan hanya tanggung jawab guru atau pihak sekolah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk siswa dan orang tua.
Menurutnya, sangat diperlukan untuk membentengi generasi muda dari berbagai ancaman sosial.
“Sekolah merupakan pusat pendidikan. Sekolah harus menjadi tempat yang nyaman untuk belajar dan berkembang bagi siswa,” ucap dia.
Lanjut dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) terus berupaya memperkuat kebijakan perlindungan anak di sektor pendidikan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk organisasi mahasiswa, lembaga pendidikan, dan aparat penegak hukum.
“Edukasi seperti ini sangat bermanfaat untuk mendukung program sekolah dalam mewujudkan lingkungan yang aman, nyaman, dan ramah anak,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar