Wagub Dimyati Sebut Keterbukaan Informasi Publik Wujud Akuntabilitas Pemerintah Daerah
![]() |
| Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah dalam acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Rabu (12/11/2025). |
KRAKATAURADIO.COM, SERANG - Wakil Gubernur (Wagub) Banten, Achmad Dimyati Natakusumah menekankan pentingnya penerapan keterbukaan informasi publik dalam pelaksanaan roda pemerintahan. Keterbukaan yang dijalankan konsisten akan memperkuat akuntabilitas pemerintah daerah dan meningkatkan kepercayaan masyarakat.
Hal itu disampaikan Dimyati saat acara Penganugerahan Keterbukaan Informasi Publik (KIP) 2025 hasil Monitoring dan Evaluasi (Monev) implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Acara ini digelar di Pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Rabu (12/11/2025).
“Output dari predikat KIP yang didapat itu adalah kepercayaan publik yang tinggi kepada lembaga pemerintahan. Kepercayaan itu mahal sekali. Oleh karenanya kita wajib menjaga itu, salah satunya dengan transparansi dan akuntabilitas,” kata dia.
Dimyati menjelaskan, penghargaan tersebut merupakan babak baru sekaligus tantangan bagi seluruh badan publik di Banten. Mereka harus konsisten mempertahankan bahkan meningkatkan capaian yang telah diraih.
Untuk itu, ia meminta seluruh kegiatan di lingkungan Pemprov Banten dilakukan secara terbuka baik dalam pengadaan barang dan jasa maupun pengelolaan APBD. Menurut dia, transparansi akan memperkuat kepercayaan publik terhadap pemerintah.
“Kalau semuanya sudah terbuka, tidak ada yang ditutup-tutupi, kita juga enak,” ujarnya.
Baca: Tertinggi Angka Eliminasi TBC, Andra Soni Jadikan Banten Panutan Nasional
Baca: Bank Mandiri Labuan Tegaskan Komitmen dalam Penyaluran Bansos
Sementara Wakil Ketua Komisi Informasi (KI) Provinsi Banten, Ojat Sudrajat menjelaskan, rangkaian kegiatan Monev KIP 2025 telah dimulai sejak Mei 2025 melalui berbagai tahapan. Salah satunya penyampaian Self Assessment Questionnaire (SAQ) kepada 107 badan publik.
“Yang mengembalikan SAQ kepada kami hanya 77 lembaga publik yang terdiri dari 40 OPD, 8 Pemda, 11 LNS, 14 BUMD, dan 4 desa,” ucap dia.
Ojat menerangkan, pada tahun ini pihaknya menggunakan enam indikator penilaian, yakni kualitas informasi, jenis informasi, pelayanan informasi, komitmen organisasi, sarana dan prasarana, serta digitalisasi.
Adapun, berdasarkan keputusan KI Banten Nomor 009/Kep/KI-Banten/X/2025 tentang Hasil Monitoring dan Evaluasi Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2025, terdapat 77 badan publik yang memperoleh predikat Informatif.
Rinciannya meliputi 40 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemprov Banten, 8 pemerintah kabupaten dan kota, 11 lembaga non struktural, 14 BUMD, dan 4 desa.
"Komisi Informasi Provinsi Banten juga memberikan penghargaan Life Achievement Award kepada 14 tokoh yang dinilai berperan penting dalam mendorong keterbukaan informasi di Banten, di antaranya Gubernur Andra Soni, Wakil Gubernur Achmad Dimyati Natakusumah, dan Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar