DPMPD Pandeglang Dorong Calon Kades Kampanye Virtual

Ilustrasi kampanye virtual.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kabupaten Pandeglang, mendorong calon Kepala Desa (Kades) peserta Pilkades serentak 2021 mengedepankan kampanye virtual dibandingkan mengumpulkan massa.

 

“Kami mengharapkan kepada semua calon pada saat nanti tahapan kampanye itu tidak melaksanakan kerumunan, tidak mengumpulkan massa tetapi menggunakan media sosial di waktu masa kampanye,” kata Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) DPMPD Pandeglang, Asep Permana kepada Krakatau Radio, Kamis (05/08).

 

Untuk diketahui, tahapan masa kampanye sendiri akan dilakukan pada 9 sampai dengan 11 Agustus 2021 mendatang atau selama 3 hari. Setelah itu memasuki masa tenang dari 12 sampai 14 Agustus 2021.

 

Asep menyebut, bahwa di masa pandemi saat ini pemerintah pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda) mewanti-wanti agar masyarakat menghindari adanya kerumunan, apalagi Pilkades serentak yang akan digelar pada 15 Agustus yang akan datang sangat rawan dengan terjadinya kerumunan.

 

“Jadi tidak ada kerumunan apalagi mengundang kerumunan di lapangan, itu sangat tidak kita benarkan dengan kondisi pandemi seperti ini,” sambungnya.

 

Asep mengatakan, ajang Pilkades 2021 harus menjadi momentum Calon Kades untuk beradu gagasan dan visi misi untuk menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 dan dampak sosial ekonominya. Adapun cara penyampaiannya, tambah dia, dapat disampaikan melalui media sosial, bahkan melalui spanduk atau baliho atau iklan di media massa.

 

“Jadi bukan hanya mensosialisasikan diri sendiri tetapi kita juga harus mensosialisasikan kepada masyarakat kaitan dengan penyebaran angka Covid-19 ini, bagaimana ini caranya supaya penyebaran covid ini bisa menurun,” imbuh dia.

 

Baca: Kapolres Pandeglang Berganti, Ini 2 Agenda Penting yang Siap Dilakukan

 

Baca: Panitia Pilkades Mengundurkan Diri, Ini Kata DPMPD Pandeglang

 

Hal senada dikatakan Camat Labuan, Ace Jarnuji. Menurut dia, pada saat rapat Pilkades, terdapat ide adanya dialog publik yang menghadirkan calon Kades. Namun, mengingat kondisi pandemi saat ini, kampanye virtual menjadi solusi.

 

“Kampanye ini kan menyampaikan visi dan misi para calon kepada hak pilih tetapi ini harus bisa disiasati tidak boleh mengumpulkan orang artinya bisa dilakukan melalui media online atau melalui banner yang dipasang, atau melalui zoom meeting. Itu sudah disampaikan dan itu sudah disepakati oleh panitia penanggungjawab dan panitia penyelenggara pada sebelum pilkades ini diundur,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.