Menko PMK Tinjau Korban Gempa, Tunggu Data Jumlah Kerusakan di Pandeglang

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Bupati Pandeglang Irna Narulita, meninjau lokasi terdampak gempa bumi di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (16/01/2022).

KRAKATAURADIO.COM, SUMUR - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, meninjau lokasi terdampak gempa di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (16/01). Dalam kunjungannya, Muhadjir menunggu data kerusakan yang diakibatkan gempa yang terjadi pada Jumat (14/01/2022) lalu.

 

Pihaknya mengaku segera berkoordinasi dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Badan Nasiomal Penanggulangan Bencana (BNPB).

 

“Gempa ini dampaknya serius khususnya Pandeglang mulai dari sosial, maupun sarana prasarana,” ungkap Muhadjir saat berkunjung ke Kecamatan Sumur, Minggu (16/01).

 

Ia juga mengatakan, data yang sudah dihimpun oleh Pemerintah Kabupaten terkait jumlah kerusakan yang terjadi dampak gempa bumi di Pandeglang akan diinventarisir untuk kemudian ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat.

 

“Memang Bupati Pandeglang sudah menyampaikan jumlah rumah roboh, sarana kesehatan yang rusak dan sarana pendidikan, ini akan terus diinventarisir selama masa tanggap darurat,” ungkapnya.

 

Baca: Kepala BNPB Tinjau Lokasi Terdampak Gempa di Pandeglang

 

Baca: Update Kerusakan Gempa Sumur, 1.214 Rumah Rusak Tersebar di 125 Desa di Pandeglang

 

Menko PMK, Muhadjir Effendy didampingi Bupati Pandeglang, Irna Narulita di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (17/01/2022).

Setelah masa tanggap darurat selesai, kata dia, maka akan dilanjutkan kepada tahap rehabilitasi dan rekontruksi.

 

“Kita akan upayakan secepat mungkin,” imbuhnya.

 

Sementara, Bupati Pandeglang Irna Narulita menjelaskan, update data terakhir pada Minggu (16/01) pukul 08.00 WIB, gempa berdampak pada kerusakan bangunan sebanyak 1.114 rusak ringan, 443 rusak sedang dan 337 rusak berat.

 

“Selama tanggap darurat kami input data sampai tim verifikasi turun baik dari BPBD maupun BNPB,” kata Irna.

 

Menurut Irna, pendataan ini tidak sembarangan karena harus berdasarkan laporan yang jelas di lapangan.

 

“Kita harus benar karena ini data calon penerima bantuan, nanti keputusannya dari tim verifikasi untuk kelayakannya,” ujarnya.

 

Baca: Polri Dirikan Tenda Pengungsi dan Dapur Umum di Kecamatan Sumur

 

Selain rumah warga, lanjut Irna, banyak juga fasilitas pemerintah yang mengalami kerusakan seperti sekolah dan puskesmas.

 

“Ada 36 sekolah yang rusak terdiri dari TK, SD dan SMP termasuk juga madrasah. Kita sudah laporkan ke deputi penanggulangan bencana BNPB,” imbuhnya.

 

Irna juga mengucapkan terimakasih atas dukungan semua pihak mulai dari pemerintah pusat, provinsi dan para relawan tangguh yang berjibaku di lapangan.

 

“Semoga kami bisa mendapatkan jalan keluar untuk mendapatkan bantuan, kami harap dukungan semua pihak untuk bersinergi diantaranya beberapa kementerian,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.