Pemkab Pandeglang Dukung Program Peremajaan Sawit Rakyat untuk Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Bupati Pandeglang, Irna Narulita berbincang dengan Dirjen Perkebunan Kementan RI, Andi Nur Alam Syah, dalam Rakor Kelapa Sawit Nasional, Jakarta, Senin (27/02/2023).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang mendukung langkah Kementerian Pertanian (Kementan) yang menggenjot program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Bupati Pandeglang, Irna Narulita meyakini program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para petani.

 

Kementan memastikan program PSR terus dilakukan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebanyak 180.000 hektar ditargetkan setiap tahunnya. Hal itu terungkap saat Kementan menggelar Rakor Kelapa Sawit Nasional, di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Senin (27/02/2023).

 

Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, tujuan Rakor yakni untuk membangun komitmen dan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh wilayah Indonesia.

 

“Yakni bagaimana kita mensukseskan dan merealisasikan program PSR karena memang target program ini setiap tahunya mencapai 180.000 hektar,” kata dia.

 

Menurut dia, Rakor tersebut juga menjadi strategi bagaimana Kementan melakukan percepatan realisasi target yang telah ditentukan.

 

“Oleh sebab itu saat ini kita coba bangun komitmen dengan menyelesaikan permasalahan di lapangan sehingga begitu kita laksanakan program PSR di bulan Maret ini tidak ada lagi kendala di lapangan,” ujarnya.

 

Baca: 26 Peserta Ikuti Lomba Karya Tulis HPN 2023 di Pandeglang, Ini Pemenangnya

 

Baca: Pemkab dan Universitas Terbuka Teken Kerjasama di Bidang Tourism Bisnis, Agrobisnis dan Industri

 

Sementara Bupati Pandeglang, Irna Narulita mengatakan, Pemda sangat mendukung program PSR. Karena, kata dia, program ini sangat membantu dalam meningkatkan perekonomian para petani.

 

Irna menerangkan, untuk mendukung program tersebut, Pemda sudah mulai melakukan penanaman kelapa sawit dari tahun 2015 di luas lahan 400 hektar.

 

“Para petani semangat mendukung program ini bahkan sudah ada yang melakukan panen. Tentu saja penanaman pohon kelapa sawit ini dikombinasikan dengan penanaman tumpeng sari seperti tanaman kedelai dan lain sebagainya sehingga tidak ada lahan yang mubazir. Semua dimanfaatkan,” terang Irna.

 

Menurutnya, para petani di Pandeglang sudah memiliki kemampuan terkait metode teknologi yang cukup baik. Apalagi rencana pemerintah pusat akan membangun sarana dan prasarana seperti pembangunan pabrik mini minyak goreng sawit serta pembangunan infrastruktur jalan tepatnya di Nanggala Kecamatan Cikeusik. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.