Jelang Ramadhan, Harga Kebutuhan Pokok di Pandeglang Naik

Salah satu pedagang sembako di pasar Pandeglang.

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Menjelang bulan suci Ramadhan ke 1443 Hijriah, harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar Pandeglang mulai merangkak naik. Bahkan harga ayam potong melambung hingga Rp 35 ribu/kg.

 

Berdasarkan pantauan di Pasar Badak Pandeglang, kenaikan kebutuhan pokok ini terjadi pada sejumlah komoditi seperti bawang putih, cabai rawit merah, cabe orange dan kemiri. Selain itu, kenaikan juga terjadi pada kebutuhan pokok seperti telur, gula pasir, terigu, kecap, minyak goreng dan daging sapi.

 

Salah satu pedagang di Pasar Badak Pandeglang, Aas (35) mengatakan, bahwa kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan pokok ini terjadi sejak sepekan terakhir atau 2 pekan sebelum bulan suci Ramadhan.

 

“Kenaikan sudah hampir seminggu, kebanyakan dari barang kering seperti kemiri yang biasanya kita menjual Rp 32 ribu, paling mahal Rp 35 ribu, sekarang belinya aja sudah Rp 40 ribu per kilo,” kata Aas, Senin (28/03).

 

Ia menerangkan, harga bawang putih juga mengalami kenaikan. Sejak 2 minggu kemarin, kata dia, harganya di angka Rp 20 ribu sampai Rp 24 ribu, namun kini harga belinya sudah diangka Rp 30 ribu.

 

Dikatakan Aas, hal serupa juga terjadi pada kenaikan harga cabai rawit yang mengalami kenaikan hingga 2 kali lipat dari harga penjualan sebelumnya.

 

“Cabai orange juga tadinya dari harga Rp 40 ribu paling mahal kita menjual, sekarang harus menjual diangka Rp 80 ribu perkilo,” ungkapnya.

 

Baca: 1 Km Jalan Baru Akan Dibangun Lewat Program TMMD 2022, Ini Lokasinya

 

Baca: Kabar Gembira! Presiden Jokowi Izinkan Sholat Tarawih Berjamaah dan Perbolehkan Mudik

 

Menurut Aas, adanya kenaikan harga terhadap sejumlah kebutuhan pokok jelang bulan suci Ramadhan ini berdampak terhadap penurunan omset jualannya. Karena tidak sedikit dari para konsumen atau langganannya yang mengeluhkan kenaikan harga tersebut.

 

“Dampaknya omset menurun, biasanya orang beli sekilo sekarang paling beli seperempat dan jumlah pembeli juga berkurang,” ujarnya.

 

Lebih lanjut Aas menyampaikan, bahwa kenaikan terhadap sejumlah kebutuhan pokok ini terjadi lantaran kurangnya pasokan.

 

Untuk itu, Aas berharap kepada pemerintah agar segera turun tangan mengatasi persoalan klasik menjalang bulan suci Ramadhan ini, agar kebutuhan masyarakat menjelang bulan suci Ramadhan ini dapat terpenuhi.

 

“Kayaknya kurang pasokan, iya saya sih berharap kepada pemerintah khususnya Menteri Perdagangan untuk bisa mengimbau harga jangan sampai tinggi, apalagi kan di bulan suci Ramadhan itu semuanya pada butuh,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.