500 Ribu Wisatawan Diperkirakan Kunjungi Pandeglang di Libur Nataru, Disparbud Fokus Pengamanan

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang, Neneng Nuraeni (paling kiri), saat talkshow terkait pemilihan Kaka Teteh di Krakatau Radio, Rabu (10/08/2022).

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Hitung mundur menuju periode libur natal 2023 dan tahun baru 2024 (Nataru) makin mendekati akhir. Di masa-masa ini, pergerakan wisatawan yang akan datang ke Kabupaten Pandeglang, Banten, diperkirakan mencapai 500 ribu orang. Kawasan wisata pantai Carita masih menjadi favorit destinasi yang akan dikunjungi.

 

Setidaknya itulah perkiraan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pandeglang merujuk fenomena serupa di tahun-tahun sebelumnya.

 

Kepala Disparbud Pandeglang, Neneng Nuraeni mengatakan, angka ini berdasarkan total jumlah wisatawan yang datang ke Pandeglang di momen yang sama pada tahun lalu.

 

“Kalau tahun kemarin dari 1 bulan aja itu sekitar 500 ribuan (wisatawan). Jadi kita itung tuh dari momen-momen liburan sama yang Sabtu-Minggu, gitu,” kata dia, Rabu (29/11).

 

Terkait hal ini, pihaknya mengaku masih terus memfokuskan seputar keamanan dan keselamatan para wisatawan.

 

“Kalau libur nataru biasanya kita adakan rapat koordinasi dengan Dishub, Satpol PP, kepolisian khususnya di bidang objek vital. Kemudian juga kita mengundang Balawista. Nah itu bagaimana kita berkolaborasi untuk menjaga pengamanan, baik pengamanan di jalannya maupun pengamanan di tempat objek wisata,” jelasnya.

 

Baca: Hingga Akhir November Penerimaan Pajak di Pandeglang Baru Capai 76 Persen, PBB-P2 60 Persen

 

Baca: Ini Besaran UMK di Provinsi Banten, Kabupaten Pandeglang Naik Berapa?

 

Disparbud, lanjut dia, akan membagi 3 tim untuk melakukan monitoring ke objek wisata di Kabupaten Pandeglang. Tugasnya yakni memantau jumlah kunjungan dan fokus terhadap pengawasan harga karcis masuk dan harga parkir yang terlampau tinggi.

 

“Takutnya ada kejadian yang kemarin lah, udah seperti karcis yang tinggi segala macem. Kita melakukan itu, monitoring ke tempat-tempat objek wisata yang biasanya jadi favorit. Banyak pengunjungnya itu Carita,” tutur dia.

 

Saat disinggung terkait langkah yang dilakukan pemerintah daerah saat ada temuan harga karcis mahal dan lainnya, Neneng mengaku hal itu sudah bukan kewenangannya.

 

“Nah itu kalau misalkan parkir yang tinggi, pungli, itu kan masuknya sudah ranah hukum ya, itu bukan lagi tanggung jawab dinas pariwisata. Tapi kami sebelumnya paling kita monitoring dulu,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.