Belum Siap, Uji Coba MBG di Pandeglang Kembali Ditunda

Ilustrasi program makan bergizi gratis. Foto kompas.com

KRAKATAURADIO.COM, PANDEGLANG - Uji coba pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pandeglang, Banten yang seharusnya digelar 3 Februari kembali ditunda. Alasannya, kesiapan untuk menjalankan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu belum siap.

 

Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Pandeglang, Doni Hermawan mengatakan, sedianya program makan bergizi tersebut bisa dilakukan uji coba pada 13 Januari. Namun karena suatu hal, rencana itu terpaksa ditunda.

 

Menurut dia, Pemkab kembali menjadwalkan uji coba MBG pada 17 Februari di Kecamatan Menes dan Kecamatan Labuan.

 

“Jadi pelaksanaannya diundur dari 3 Februari kemarin sampai tanggal 17 Februari karena memang kesiapan. Berarti kan masih ada waktu melengkapi persyaratan-persayaratan,” kata dia.

 

Doni menerangkan, Pemkab secara prosedural sudah siap melaksanakan program MBG, karena pengalokasian anggaran tersebut sudah dilakukan.

 

“Jadi gini, kalau pemerintah daerah kita sudah siap karena kita sudah rapatkan. Kebetulan kan ini dananya dari pemerintah pusat, jadi makan gratis ini dibagi ke beberapa ada dari pusat, provinsi dan kabupaten. Jadi sementara yang tanggal 17 Februari itu adalah tingkat nasional, dan yang menjadi percontohan itu dua kecamatan yaitu Labuan dan Menes. Di Menes itu sekitar 3.900 di Labuan itu 3.500,” terangnya.

 

Baca: Genjot PAD, Anggota DPRD Banten Dorong Penataan Kawasan Tahura

 

Baca: Peringati Harlah ke-102, PCNU Pandeglang Gelar Sejumlah Kegiatan

 

Adapun perihal kendala belum dilaksanakannya uji coba MBG, diantaranya karena sarana dan prasarana penunjang MBG belum lengkap.

 

“Tempat makan itu belum disiapkan tapi sementara sudah di antisipasi oleh teman-teman katering itu pakai tupperware. Kita lagi monitor termasuk dari kodim, polres juga mengawal karena bagaimanapun harus terlaksana dengan baik,” ucap dia.

 

Selain itu, Pemkab sudah membentuk tim untuk mengawasi kualitas makanan yang nantinya diberikan kepada para siswa. Dengan begitu, diharapkan tidak ada persoalan pada saat program MBG dilaksanakan.

 

“Dinas kesehatan akan mengecek ke dapurnya terkait gizinya terus juga kelayakannya apakah nanti takutnya kan ada hal-hal yang tidak diinginkan,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.