BPBD Banten Tingkatkan Kapasitas Tangani Bencana di Kawasan Wisata

BPBD Banten menggelar kegiatan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, di pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Selasa (29/04/2025).

KRAKATAURADIO.COM, CARITA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, menggelar kegiatan penguatan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana. Kegiatan tersebut dilaksanakan di wisata pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, Selasa (29/04/2025).

 

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banten, Asep Mulya Hidayat mengatakan, kegiatan ini adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan suatu wilayah dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana. Selain itu, untuk memberikan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan resiko bencana.

 

“Jadi kita mencoba mensosialisasikan dan mempraktekan sistem managemen ketika terjadi ada sinyal bahaya dari BMKG yang berpotensi tsunami apa yang harus dilakukan oleh rekan-rekan pariwisata,” kata dia.

 

Pihaknya bekerja sama dengan forum perguruan tinggi dan Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista). Hadir pula BPBDPK Pandeglang, Dinas Pariwisata, satuan Muspika, sampai dengan relawan dan fasilitator desa.

 

Asep berharap, setelah adanya sosialisasi ini seluruh pihak yang terlibat dapat mengimplementasikan wawasan yang didapat kepada masyarakat lain, sehingga kegiatan tersebut bukan sekedar seremonial belaka.

 

“Masyarakat perlu memahami potensi bahaya bencana di wilayah mereka, termasuk jenis bencana, faktor risiko, dan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi dampaknya,” ujarnya.

 

Baca: Bupati Imbau Perpisahan Sekolah Tidak Berlebihan, Ini Surat Edarannya

 

Baca: Sepanjang Pantai Teluk Sampai Caringin Direncanakan Dibuat Pelabuhan untuk Sandar Perahu Nelayan

 

Dalam sosialisasi ini juga terdapat sesi diskusi tentang potensi wisata, diantaranya pembahasan terkait dengan pemasangan rambu kawasan rawan tsunami yang menuai pro dan kontra oleh penggiat wisata.

 

“Tadi kami sudah ngobrol dengan fasilitas desa. Jadi mereka harus aktif mengidentifikasi masalah kemudian mengumpulkan tokoh masyarakat, tokoh agama, relawan lokal untuk membahas apa solusinya ini, apakah diganti, dicabut, atau gimana. Tapi intinya harus ada solusi karena rambu-rambu ini juga perlu karena tujuannya juga untuk keselamatan kita semua,” terang dia.

 

Melalui kegiatan ini, seluruh pihak yang terlibat dapat meningkatkan koordinasi untuk bekerja sama dalam upaya penanggulangan bencana. Selain itu, kesiapan wilayah dalam rencana tanggap darurat yang terinci, termasuk prosedur evakuasi, lokasi penampungan, dan sumber daya yang tersedia. 

 

“Dengan meningkatkan kapasitas kawasan untuk pencegahan dan kesiapsiagaan bencana, kita dapat memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana dan mengurangi dampak yang ditimbulkan,” pungkasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.