Bupati Pimpin Aksi Pungut Sampah di Pasar Labuan

Bupati Pandeglang, Dewi Setiani, memungut sampah di pasar Labuan, Selasa (29/04/2025).

KRAKATAURADIO.COM, LABUAN - Bupati Pandeglang, Dewi Setiani memimpin langsung aksi memungut sampah yang menumpuk di pasar Labuan, Selasa (29/04/2025). Aksi ini berdasarkan aduan dari masyarakat dan mewujudkan komitmen pasar sebagai pusat ekonomi rakyat.

 

“Tadi saya begitu dapat arahan dari Pak Gubernur pagi-pagi saya langsung ke pasar Labuan, ternyata bener sampahnya numpuk, bau, jorok, padahal ada bak sampah di sana. Terus ada peringatan juga di sini, dilarang membuang sampah sembarang, tapi numpuk begini ya,” kata dia.

 

Dewi menegaskan, bahwa pasar bukan tempat untuk membuang sampah atau limbah. Pasar adalah tempat untuk melakukan kegiatan jual-beli, bertukar barang atau jasa, dan melakukan transaksi keuangan.

 

“Patroli mulai saat ini, siapa sih sebenarnya yang pelaku-pelaku ini. Masyarakat di sini juga gak suka ada sampah numpuk seperti ini. Ini bukan tempat buang sampah. Ini adalah tempat berjualan dimana orang belanja dan berjualan, tempat mencari nafkah di sini,” ujarnya.

 

Aksi ini diharapkan dapat memberikan contoh bagi pegawai dan menginspirasi masyarakat agar bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan serta memprioritaskan hidup sehat.

 

“Saya mau taruh bak sampah di sini warga bareng-bareng jaga lingkungannya. Kalau ada yang buang sampah sembarangan malam-malam, tewak (tangkap),” imbuh dia.

 

Baca: BPBD Banten Tingkatkan Kapasitas Tangani Bencana di Kawasan Wisata

 

Baca: Bupati Imbau Perpisahan Sekolah Tidak Berlebihan, Ini Surat Edarannya

 

Terpisah, Camat Labuan, Yayat Hidayat mengaku akan melakukan komunikasi dengan berbagai pihak agar sampah yang dibuang tidak ke pasar.

 

“Sebetulnya kita pengen cari tempat tuh, saya mau diskusi juga dengan kepala desa, pengelola pasar untuk penempatan tempat sampah kontainernya. Kalau di  pinggir jalan kayaknya kurang bagus cuma memang belum ketemu,” ucapnya.

 

Agar warga tidak membuang sampah ke pasar, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan kepala desa agar RT dan RW setempat dapat mengajak warganya menjadi Wajib Retribusi (WR).

 

“Kalau dinas lingkungan hidup sih udah siap waktu kemarin juga kita sosialisasi, tinggal kesiapan masyarakat. Hanya itu tadi ya karena pemerintah terbatas anggarannya sehingga sampai saat ini baru yang wajib retribusi yang mereka ambil. Kalau semua partisipasi jadi wajib retribusi minimal armada bisa nambah untuk mobilisasi sampahnya,” tandasnya. (Mudofar)

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.